Latar Belakang: Status Gizi merupakan gambaran ekspresi dari keadaan keseimbangan zat gizi sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dikonsumsi. Menurut hasil laporan Global Health Observatory (GHO), paling sedikit 2,8 juta orang di dunia meninggal setiap tahun akibat memiliki status gizi overweight maupun obesitas. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh frekuensi makan terhadap gizi lebih pada Remaja di masa Pandemi COVID-19. Metode: Penelitain ini menggunakan survey analitik dengan designcross sectional. Populasi dalam Penelitian ini seluruh Remaja yang ada di Pekanbaru dan sampel sebanyak 335 Remaja.Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling yang mana sampel diambil secara acak sebagai responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah berbentuk kuesioner. Hasil: Mayoritas frekuensi makan >3 kali 67 dengan (43,79%) dan minoritas frekuensi makan 3 kali sebanyak 86 orang dengan (56,20%.). Mayoritas kontrol gizi lebih sebanyak 57 (31,31%) dan minoritas kasus gizi lebih sebanyak 125 (68,68%). Ada pengaruh peran orang tua terhadap gizi lebih pada remaja dengan nilai p value 0,000. Simpulan: Terdapat pengaruh frekuensi makan terhadap gizi lebih pada remaja di era pandemi COVID-19 di Pekanbaru.
Copyrights © 2022