Pada zaman sekarang ini, digitalisasi menjadi sangat dekat dengan kehidupan kita. Segala hal dapat diketahui melalui gedget. Mirisnya sekarang kita akan mendapati orang-orang sibuk dengan gadget masing-masing, diruang publik seperti dikantor, toko, mall, cafe, rumah ibadah, warung kopi, bahkan di sekolah yang notabene sebagai tempat belajar, para siswa bahkan guru-guru pun lebih suka dan tidak bosan-bosannya melototi gadget mereka masing-masing daripada membaca. Mereka lebih senang bermain media sosial, seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Whatssap dan lain-lain ketimbang membaca tentang berita atau artikel-artikel online yang memberikan informasi penting. Sehingga nasib perpustakaan-perpustakaan sangat menyedihkan sekali, budaya stalking membuat perpusttakaan sekolah bukan menjadi tempat favorit untuk dikunjung lagi karena sudah menjadi kuburan sekolah. Apalagi perpustkaan yang minim fasilitas seperti yang terjadi di perpustakaan sekolah di SDN dan MI Tiwet. Hal itu tentunya menambah alasan mengapa siswa-siswa tidak mau mengunjungi perpustakaan. Melihat kondisi tersebut, penulis melaksanakan pengabdian berupa penyuluhan terhadap guru-guru untuk menghidupkan kembali perpustakaan sekolah mereka.
Copyrights © 2022