Skabies merupakan penyakit infeksi parasit (Sarcoptes scabiei var. hominis) yang masih menjadi permasalah kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan prevalensi terbesar pada usia anak, populasi padat penduduk, sanitasi dan higienitas yang buruk. Gejala dan tanda skabies berupa lesi papul, vesikel, pustule atau nodul disertai gatal saat malam hari pada predileksi lapisan epidermis yang tipis. Studi ini merupakan laporan kasus yang bertujuan untuk menelaah ketepatan dalam mendiagnosis dan memberikan tatalaksana secara farmakologis maupun nonfarmakologis (komunikasi, informasi dan edukasi) pada pasien skabies dengan infeksi sekunder khususnya pasien anak. Data primer diperoleh melalui anamnesis (secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan anggota keluarga pasien), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana. Data sekunder didapat dari rekam medis pasien. Pada studi didapatkan pasien anak laki-laki usia 13 tahun di Poliklinik Puskesmas Karang Anyar dengan keluhan muncul bintil kemerahan berisi nanah di tangan dan kemaluan sejak 7 hari sebelum masuk klinik. Keluhan gatal memberat pada saat malam hari sehingga mengganggu tidur pasien, Pasien mempunyai riwayat berkunjung ke rumah kakek yang mempunyai keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pada regio palmar dan dorsal manus dekstra dan sinistra, regio genital terdapat pustul, erosi ditutupi krusta berwarna kuning kecoklatan dan kanalikuli berbentuk garis lurus putih dengan ujung papul. Penatalaksaan berupa komunikasi, informasi dan edukasi serta tatalaksana farmakologis.
Copyrights © 2022