Selama dua dekade terakhir, penggunaan teknologi seluler telah berevolusi menjadi satu set perilaku yang telah ada di manapun dalam keseharian, terutama untuk kaum milenial. Beberapa tahun terakhir, permainan digunakan sebagai alat pendidikan. Ini terutama karena para pemain sadar bahwa mereka belajar sambil bermain game. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan secara akademis, yaitu “Dapatkah permainan game untuk Aksara Sasak Baluk Olas (Depalan Belas) dapat mengajarkan prinsip-prinsip pendidikan. Hal ini menyebabkan untuk mempertimbangkan apakah gaya belajar yang berbeda dapat mempengaruhi siswa tentang seberapa banyak mereka dapat belajar dari bermain game. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah model Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation (ADDIE). Jenis game yang dibuat berdasarkan hasil review kami adalah game bergaya RPG (Role Play Game). Data yang nantinya didapat diolah dengan cara statistika deskriptif. Game edukasi yang nantinya akan dihasilkan berjenis RPG dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda serta dapat lebih praktis dalam memberikan pelajaran aksara Sasak Baluq Olas. Posisi guru dan buku pada proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh game edukasi yang dibuat. Sumber utama belajar tetap menggunakan buku, sedangkan game edukasi sebagai pelengkap dalam proses pembelajaran
Copyrights © 2022