Telah ditemukan berbagai permasalahan dan kendala dalam latihan fisik olahraga karate. Pelatih dan guru olahraga hanya mampu mengevaluasi dan memberikan latihan fisik berdasarkan pengalaman masa lalu, model-model latihan fisik tradisional yang kurang terukur, kurang sistematis dan terkadang mengabaikan prinsip biomotorik atlet, sport science, anatomi olahraga karate serta fisiologi atlet. Keadaan tersebut berdampak pada pencapaian prestasi atlet olahraga karate pada tingkat Nasional dan Internasional mengalami krisis prestasi. Lebih khusus atlet olahraga karate provinsi Sulawesi tengah sendiri selama kurung waktu 15 tahun terakhir mengalami krisis prestasi baik pada Event Nasional maupun Event Internasional. Tujuan penelitian adalah mengembangkan model latihan fisik untuk meningkatkan kemampuan biomotorik atlet karate Indonesia khususnya atlet Sulawesi tengah. Adapun tahapan dalam metode penelitian ini terdiri dari sepuluh (10) tahapan: 1). Analisis kebutuhan, 2). Perencanaan, 3) Pengembangan desain produk, 4) Uji coba kelompok kecil, 5) Revisi, 6) Uji coba kelompok besar, 7) Revisi Produk, 8) Uji Efektivitas Model, 9) Revisi akhir produk, 10) Diseminasi dan Penyebarluasan produk. Hasil penelitian, berdasarkan model latihan fisik yang dikembangkan, didapatkan hasil statistik deskriptif tes awal atlet pada saat uji efektivitas model latihan nilai Mean 3.1533, Std. Deviation 0.09874. tes akhir Mean 3.3300, Std. Deviation 0,19222. Adapun nilai paired sampel test pada sig (2-tailed) 0,005. Berdasarkan hal tersebut, model latihan fisik yang dikembangkan efektif di dalam meningkatkan kemampuan biomotorik atlet karate.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022