Tidak semua tingkat sosial-ekonomi masyarakat di Banyumas dapat menjangkau pendidikan tinggi, terlebih saat pandemi Covid-19. Di samping itu, pemerintah turut berupaya meluncurkan Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Hal ini sangat penting mengingat Banyumas memiliki potensi banyaknya sekolah dan kampus. Kendala yang dihadapi adalah latar belakang sosial-ekonomi yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, rendahnya minat melanjutkan pendidikan dan kurangnya pemahaman prosedur pendaftaran KIP-K. Solusi yang ditawarkan adalah kegiatan pemberian informasi yang tepat, motivasi dan pendampingan pendaftaran Program KIP-K. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan bimbingan atau pendampingan agar dapat tersampaikannya informasi yang tepat terkait alternatif solusi bantuan dana kuliah program KIP-K, membangun minat melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan target sasaran. Metode yang digunakan adalah simulasi. Program ini berhasil diikuti 20 peserta dari lintas angkatan dan sekolah melalui media daring. Hasil menunjukkan dampak positif dengan berhasil tersampaikannya informasi yang tepat terkait alternatif solusi bantuan dana kuliah sebanyak 100%, peningkatan minat melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi sebesar 85%, dan peningkatan pemahaman dan keterampilan terkait pendaftaran KIP-K sebesar 90%. Keberlanjutan kegiatan berupa monitoring menunjukkan 60% peserta lolos sebagai penerima program KIP-K. Hasil ini sekaligus menyimpulkan bahwa program berhasil dilaksanakan terhadap segmentasi yang sesuai dengan hasil yang baik.
Copyrights © 2022