Batang pohon pisang memiliki jumlah berlimpah dan mudah kita jumpai di sekitar kita. Dalam masa tanamnya, pohon pisang hanya berbuah sekali setelah itu mati dan menimbulkan tumpukan limbah organik. Oleh karena itu, timbul gagasan untuk memanfaatkan limbah batang pohon pisang menjadi produk akhir yang bernilai yaitu pupuk organik cair melalui proses fermentasi. Selama proses fermentasi, dilakukan penambahan aktivator EM4 yang berfungsi untuk merombak senyawa polimer menjadi monomernya. Senyawa monomer tersebut berupa unsur hara yang nantinya akan diserap oleh tanaman. Penambahan EM4 bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi. Parameter mutu pupuk cair diperiksa melalui analisa kadar N, P, dan K. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah untuk penentuan kadar N menggunakan metode Kjedahl, kadar P menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, kadar K menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi (6,12,18,24 hari) memberikan kandungan N,P,K yang berbeda, yaitu kandungan unsur N berturut-turut 0,04%, 0,02%, 0,01%, 0,01%; kandungan unsur P berturut-turut 0,001%, 0,004%, 0,00%, 0,00%; kandungan unsur K berturut-turut 0,17%, 0,17%, 0,17%, 0,16%. Lama fermentasi yang optimal untuk masing-masing kandungan unsur N, P,K tertinggi berturut-turut yaitu pada fermentasi 6 hari, fermentasi 12 hari. Penentuan mutu analisis produk akhir berstandar pada Peraturan Mentan, No.28/Permentan/SR.130/5/2009. Kata Kunci: batang pohon pisang, pupuk organik cair, aktivator EM4, fermentasi, unsur hara
Copyrights © 2018