Berita Kedokteran Masyarakat
Vol 33, No 2 (2017)

Keberadaan jentik dan kejadian demam berdarah dengue

Apriyani Apriyani (Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)
Adi Heru Sutomo (Departemen Kedokteran Keluarga, Komunitas dan Bioetika Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)
Sitti Rahmah Umniyati (Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
01 Feb 2017

Abstract

Latar belakang: Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan lewat nyamuk dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang cenderung semakin luas penyebarannya sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Provinsi dengan IR demam berdarah dengue tertinggi tahun 2013 yaitu Bali sebesar 168,48, DKI Jakarta sebesar 104,04, dan DI Yogyakarta sebesar 95,99 per 100.000 penduduk. Selama dua tahun terakhir, kasus demam berdarah dengue tertinggi terdapat di Kabupaten Bantul yakni pada tahun 2014 sebanyak 622 kasus dan tahun 2015 sebanyak 1417 kasus. Salah satu kecamatan yang endemis demam berdarah dengueyaitu Kecamatan Banguntapan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, terjadi peningkatan kasus sebanyak tiga kali lipat dari tahun 2014 ke tahun 2015 yakni 93 kasus menjadi 282 kasus. Determinan penyakit demam berdarah dengue adalah sanitasi lingkungan dan keberadaan jentik Aedes Sp. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sanitasi lingkungan dan keberadaan jentik Aedes Sp. dengan penyakit demam berdarah dengue di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan case control yang mengkaji hubungan antara efek tertentu dengan faktor risiko. Jumlah sampel pada penelitian adalah 52 kelompok kasus dan 52 kelompok kontrol. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square α = 0,05.Hasil: Hasil analisis bivariat didapatkan pengelolaan sampah padat (p=0,002 ; OR=3,73; CI 1,46-9,76), TPA (p=0,003; OR=3,6; CI 1,38-9,70), pengurasan TPA (p=0,001; OR=4,09; CI 1,54-11,4), keberadaan jentik Aedes sp (p=0,000; OR=4,42; CI 1,66-12,31), keberadaan jentik di dalam rumah (p=0,019; OR=3,12; CI 1,07-9,84), keberadaan jentik di luar rumah (p=0,038; OR=2,67; CI 1,94-7,96), keberadaan breeding place di luar rumah (p=0,005; OR=3,50; CI 1,31-9,81) berhubungan secara statistik terhadap kejadian demam berdarah dengue. Hasil analisis multivariat diperoleh variabel keberadaan jentik di luar rumah (p=0,020; OR=17,29; CI 1,57-190,07).Kesimpulan: Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue adalah keberadaan jentik Aedes sp. di luar rumah.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

bkm

Publisher

Subject

Nursing Public Health

Description

Berita Kedokteran Masyarakat (BKM Public Health and Community Medicine) is a peer-reviewed and open access journal that deals with the fields of public health and public medicine. The topics of the article will be grouped according to the main message of the author. This focus covers areas and scope ...