Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Goelman. mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif dengan jenis deskriptif non interaktif. Objek penelitian ditujukan kepada konsep pemikiran Goelman tentang kecerdasan emosional dan konsep kecerdasan emosional kurukulum 2013. Dalam pengolahan data menggunakan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Untuk mengetahui relevansi data yang diperoleh maka dilakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kecerdasan emosional terdiri dari lima aspek yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Menurut kurikulum 2013 mempunyai tiga meliputi kesadaran diri, rasa tanggng jawab untuk diri sendiri, dan perilaku prososial. Kecerdasan emosional sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak salah satunya ialah mengenali emosi diri sendiri khususnya emosi yang dirasakannya, mampu mengontrol emosi diri, mendorong keinginan serta kemauan mencapai tujuan tertentu, berbuat baik kepada orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya. Peran penting kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu sadar mengenai pikiran dan perasaan yang ada dalam dirinya, melatih anak dalam melakukan sesuatu yang tidak merugikan diri, membiasakan anak untuk berperilaku menolong tanpa memikirkan kepentingan sendiri. Adanya keterkaitannya antara kecerdasan emosional menurut Goelman dan kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemampuan menyesuaikan diri dengan orang lain, saling membantu, serta bertanggung jawab. Kecerdasan emosional anak sangat diperlukan untuk dikenali, diarahkan pada lingkungan PAUD. Secara teoris dan praktis juga memiliki implikasi terhadap kecerdasan emosional anak.
Copyrights © 2021