Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME UNTUKMENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATAPELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 18 TUBUNG Sepiana Rosita; Asep Eka Nugraha; Ahmad Khoiri
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 8, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v8i1.257

Abstract

ABSTRACT(Bahasa Inggris) The general purpose of the research is to improve students' critical thinking by applying constructivism models in social studies learning on the material events of the arrival of westerners in class V of Elementary School Public 18 Tubung. The purpose of the research is specifically to improve (1) Planning learning by using constructivism models on social studies subjects to improve students' critical thinking (2) Implementation of learning by using constructivism models on social studies subjects to improve students' critical thinking (3) Students' critical thinking results by using the constructivism model on social studies subjects.This study used the classroom action research method, with the type of participant research. The research design uses the Kemmis and Mc Taggart models, namely planning, implementation, observation, reflection. The research instruments used were observation sheets for learning planning and implementation of learning, student observation sheets and student worksheets. The number of subjects in this study were 14 students consisting of 7 male students and 7 female students.The results showed: (1) The ability of teachers to plan learning increased to 0,19 from the average value of the first cycle of 3.38 while the second cycle of 3,57. (2) The ability of teachers in implementing learning shows an increase of 0,29 from the average value of the first cycle of 3,28 while the second cycle of 3,57. (3) The results of students' critical thinking also increased by 18,30, from the average value of the first cycle which is 62,50 while the second cycle of 80,80. Judging from the completeness value of student learning outcomes with Minimum Mastery Criteria (KKM) which is 60, in the first cycle the average value of 67,57 and the second cycle of 77,85 means that social studies learning material on the event of the arrival of the western nation has been declared complete has reached minimum completeness criteria, by applying constructivism learning models to social studies subjects about western events, students' critical thinking increases. Keywords: Application, Constructivism Model, Critical Thinking of Students, Social Sciences SubjectsABSTRAK Tujuan penelitian secara umum yaitu meningkatkan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model konstruktivisme dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa kedatangan bangsa barat di kelas V SD Negeri 18 Tubung. Adapun tujuan penelitian secara khusus yaitu meningkatkan(1) Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan berpikir kritis siswa (2) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan berpikir kritis siswa (3) Hasil berpikir kritis siswa dengan menggunakan model konstruktivisme pada mata pelajaran IPS.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas, dengan jenis penelitian partisipan. Desain penelitian menggunakanmodel Kemmis dan Mc Taggart yaitu perencanaan, tindakan/pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi siswa dan lembar kerja siswa. Jumlah subjek pada penelitian ini 14 siswa terdiri 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.Hasilpenelitian menunjukan: (1) Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran meningkat menjadi 0,19 dari nilai rata-rata siklus I 3,38 sedangkan siklus II 3,57. (2) Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menunjukan peningkatan 0,29 dari nilai rata-rata siklus I 3,28 sedangkan siklus II 3,57. (3) Hasil berpikir kritis siswa juga meningkat 18,30, dari nilai rata-rata siklus I yaitu 62,50 sedangkan siklus II80,80. Dilihat dari nilai ketuntasan hasil belajar siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 60, pada siklus I nilai rata-rata 67,57 dan siklus  II77,85 artinya pembelajaran IPS pada materi peristiwa kedatangan bangsa barat dinyatakan tuntas telah mencapai kriteria ketuntasan minimum, dengan menerapkan model pembelajaran konstruktivisme pada mata pelajaran IPS tentang peristiwa bangsa barat maka berpikir kritis siswa meningkat. Kata Kunci: Penerapan, Model Konstruktivisme,Berpikir Kritis Siswa, MataPelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
RELEVANSI KONSEPSI PENDIDIKAN HAMKA DENGAN KONSEP PENDIDIKAN NILAI DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL   Asep Eka Nugraha
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 2 (2018): NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.696 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v2i2.160

Abstract

RELEVANSI KONSEPSI PENDIDIKAN HAMKA DENGAN KONSEP PENDIDIKAN NILAI DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Oleh. Asep Eka Nugraha asepekanugraha81@gmail.com STKIP Al Amin Indramayu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, konsep pendidikan Hamka dengan konsep pendidikan nilai dalam sistem pendidikan nasional. Penelitian ini berkenaan dengan konsepsi pendidikan dari tokoh bernama Hamka. Penelitian bertujuan, mendeskripsikan empat hal: (1) Pendidikan Hamka. (2) Pendidikan Nilai Hamka. (3) Pendidikan Nilai Dalam Sistem Pendidikan Nasional, (4) RelevansiPendidikan Nilai Hamka Dengan Pendidikan Nilai Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif non interaktif dengan alasan yang bersangkutan (Hamka) telah meninggal dunia. Dalam penelitian ini mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan karya (Buku Lembaga Hidup) Hamka sedangkan langkah-langkahdalam pengolahan data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, klasifikasi data, display data, interpretasi data danpenarikankesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hakikat pendidikan Hamka terdiri pendidikan jasmani dan pendidikan rohani. Pendidikan jasmani, untuk pertumbuhan dan kesempurnaan jasmani serta kekuatan jiwa dan akal. Pendidikan rohani, untuk kesempurnaan fitrah manusia dalam ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didasari agama. Pendidikan didasari oleh tauhid, tauhid sebagai prinsip pendidikan bagi Hamka sebagai pegangan hidup yang benar bagi manusia, untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Bagi Hamka nilai sebagai ukuran dari kebaikan dan kebenaran dari sesuatu sikap pada diri manusia. Pendidikan nilai bertujuan membentuk insan kamil yaitu menjadikan peserta didik berbudi luhur, berahklak mulia, serta bertakwa kepada Allah. Pendidikan nilai dalam sistem pendidikan nasional berlandasakan pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadikan manusia beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, dan bertangung jawab terhadap bangsa. Pendidikan nilai dari kedua pandangan menunjukan pada pembentukan peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan, menjadikan manusia seutuhnya, memiliki ilmu pengetahuan, berakhlak mulia, serta bertakwa kepada Tuhan YME. Kata Kunci: Relevansi, Konsepsi, Pendidikan Hamka, Pendidikan Nilai, Sistem Pendidikan Nasional.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS ORIGAMI PADA KELAS B DI PAUD MUTIARA HATI Rizki Maulidya; Waridah Waridah; Asep Eka Nugraha
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.414 KB) | DOI: 10.46368/.v1i1.467

Abstract

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas origami pada kelas B di PAUD Mutiara Hati. Mengacu pada desain model Kemmis Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terbagi menjadi 4 langkah, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas B di PAUD Mutiara Hati yang berjumlah 6 siswa dengan rincian 4 orang siswa laki-laki dan 2 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah non-tes dengan menggunakan lembar observasi keterampilan motorik halus anak serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran RPPH. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil lembar observasi perencanaaan pembelajaran pada siklus 1 sebesar 47,36, perencanaaan pembelajaran pada siklus II sebesar 65,13, memperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 17,77. Kemudian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 69.56, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sebesar 85,86 memperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 16,3. Kemudian rata-rata hasil keterampilan motorik halus anak pada siklus I sebesar 56,66, pada siklus II menjadi 87,33, mengalami peningkatan sebesar 30,67. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa menggunakan kegiatan melipat kertas origami dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
ANALISIS KESULITAN GURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU INSAN KAMIL NANGA PINOH Indah Indah; Asep Eka Nugraha; Kartini Kartini
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.488 KB) | DOI: 10.46368/mkjpaud.v2i2.803

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan guru dalam mengimplentasikan kurikulum 2013 PAUD dalam pembelajaran di Kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil Nanga Pinoh. Subjek pada penelitian ini yaitu Kepala TK, bidang kurikulum dan guru kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil Nanga Pinoh. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kesulitan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 PAUD dalam pembelajaran di Kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil Nanga Pinoh yaitu kurangnya penilaian dan persiapan guru dalam merencanakan pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan adalah adalah memahami kembali materi yang diajarkan, mengatur jadwal dan mengerjakan penilaian peserta didik serta membuat media pembelajaran.
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL AHFAL ELLA HILIR Rosalia Herlinawati; Asep Eka Nugraha; Mardiana Mardiana
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.094 KB) | DOI: 10.46368/.v1i2.798

Abstract

Tujuan penelitian ini secara umum yaitu: Mengetahui Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Pada Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir dan secara khusus Mengetahui Peran guru dan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir. Yang menjadi subjek dalam penelitian yaitu guru kelompok B, menjadi objek penelitian yaitu Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Pada Kelompok B. Prosedur penelitian tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir. Teknik penggumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian lembar wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik pengolahan data analisis selama pengumpulan data, kodefikasi topik dan kategorisasi, dan pencarian pola. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekkan keabsahan data menggunakan perpenjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru dan sekolah sudah berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir. (1) Peran Guru, yaitu guru menanamkan dengan metode bercerita dan pemberian pemahaman ke pada anak.2) Peran Sekolah yaitu, melalui program sekolah yaitu RPPH, tempelan gambar “Jangan buang sampah sembarangan dan Kebersihan sebagian dari iman” dilakukan melalui pembiasaan pembentukan moral, seperti hapalan surat pendek, doa-doa, dan hadist
POLA ASUH ORANG TUA DAN PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD TUNAS HARAPAN PEKAWAI Yati Handayani; Asep Eka Nugraha; Suyatmin Suyatmin
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.384 KB) | DOI: 10.46368/mkjpaud.v1i2.799

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak, Mendeskripsikan Peran Guru Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu  kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian pada orang tua dan guru PAUD Tunas Harapan pekawai.  Instrumen penelitian menggunakan wawancara dan dokumentasi. Tahap dalam pengumpulan data penelitian meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan yaitu pola asuh orang tua dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak begitu penting diajarkan kepada anak di lingkungan keluarga maupun di kehidupan sehari-hari anak. Orang tua berperan dalam membimbing, mendidik dan membina anak didalam kehidupan sehari-hari yang diajarkan  melalui pembiasaan membaca do’a, mengucapkan salam, yang dilakukan orang tua tanpa disadari oleh anak, orang tua sudah menanamkan nilai-nilai agama melalui pembiasaan. Peran guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak juga penting dilaksanakan di sekolah maupun pada saat proses pembelajaran sesuai dengan proses yang ditentukan oleh sekolah. Pelaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak, dimulai semenjak anak datang hingga pulang sekolah, mengenalkan agama pada anak, mengajarkan anak- anak mengucapkan salam, membaca doa- doa pendek, guru mengajarkan anak membiasakan untuk berdoa dengan tertib melalui pembiasaan. Hasil penelitian disimpulkan mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya orang tua saja tapi gurunya juga sama-sama bertanggung jawab dalam mengembangkan kecerdasan spiritual kepada anak.
IMPLEMENTASI EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI PAUD SENGIANG INDAH DESA TUMBAK RAYA KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI Betania Betania; Asep Eka Nugraha; Nur Sulistyo Mutaqim
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.167 KB) | DOI: 10.46368/mkjpaud.v2i1.733

Abstract

Penelitian betujuan untuk mengetahui implementasi evaluasi pembelajaran anak usia dini di PAUD Sengiang Indah Desa Tumbak Raya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi, lembar wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan analisis induktif meliputi pengumpulan data, kodefikasi topik dan kategori, pencarian pola. Teknik analisis data dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi evaluasi pembelajaran di PAUD Sengiang Indah, sebagai proses penetapan pengukuran dan penilaian terhadap pembelajaran dilakukan oleh guru yaitu untuk mengukur dan memberikan penilaian terhadap peserta didiknya, sesuai dengan perkembangan anak, dalam perkembangan pembelajaran guru menentukan karakteristik dari setiap  anak dan menyiapkan alat evaluasi untuk menentukan nilai. Langkah-langkah implementasi yang dilakukan yaitu (1) Merumuskan tujuan dilaksanakan evaluasi, dalam menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada anak untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, serta mengenal latar belakang anak yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar anak. (2) Menyiapkan alat atau teknik evaluasi, yaitu dengan pengamatan langsung kepada masing-masing anak dan melakukan pemberian tugas. (3) Menetapkan kriteria evaluasi, menetapkan aspek-aspek yang dievaluasi pada anak yaitu nilai moral dan agama, bahasa, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, dan seni. (4) Mengumpulkan data, melakukan pengamatan kepada anak dalam pembelajaran. (5) Menentukan nilai, dengan membuat raport untuk mengetahui sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam implementasi evaluasi pembelajaran perlu sebagai umpan balik untuk guru yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program evaluasi selanjutnya.
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TINJAU DARI PENDIDIKAN ORANG TUA DI PAUD BINA SABJANOBA DUSUN RIBANG SEMALAN DESA BINA JAYA Yuli Iga Sari; Suyatmin Suyatmin; Asep Eka Nugraha
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.404 KB) | DOI: 10.46368/mkjpaud.v2i2.805

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini di paud Bina Sabjanoba Dusun Ribang Semalan, (2) mengetahui peran orang tua dalam usaha melanjutkan pendidikan anak usia dini. Sehingga dengan semakin tinggi persepsi orang tua terhadap PAUD diharapkan semakin banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di Lembaga PAUD.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, instumen yang digunakan adalah lembar angket. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua anak di PAUD Bina Sabjanoba Dusun Ribang Semalan, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini dilihat dari latar belakang pendidikan orang tua di PAUD Bina Sabjanoba Dusun Ribang Semalan.Hasil penelitian ini adalah rata-rata persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini adalah 76, 20 % yang artinya orang tua siswa sangat setuju dengan adanya PAUD Bina Sabjanoba dan orang tua sangat setuju untuk menyekolahkan anak-anak mereka di PAUD Bina Sabjanoba. Tingkat Pendidikan orang tua  yang  baik,  disiplin  serta  bijaksana akan menentukan cara mendidik yang lebih baik, jika keluarga bisa membuat komunikasi yang dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan yang memadai maka secara otomatis tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dalam koridor cara dalam mendidik anak akan bisa saling mendukung dan imbasnya kualitas anak menjadi lebih baik.
KECERDASAN EMOSIONAL MENURUT GOLEMAN DALAM PERSPEKTIF KURIKULUM 2013 PAUD Emiliana Emiliana; Asep Eka Nugraha; Indria Susilawati
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.932 KB) | DOI: 10.46368/.v1i2.800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Goelman. mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif dengan jenis deskriptif  non interaktif. Objek penelitian ditujukan kepada konsep pemikiran Goelman tentang kecerdasan emosional dan konsep kecerdasan emosional kurukulum 2013. Dalam pengolahan data menggunakan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Untuk mengetahui relevansi data yang diperoleh maka dilakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kecerdasan emosional terdiri dari lima aspek yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Menurut kurikulum 2013 mempunyai tiga meliputi kesadaran diri, rasa tanggng jawab untuk diri sendiri, dan perilaku prososial. Kecerdasan emosional sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak salah satunya ialah mengenali emosi diri sendiri khususnya emosi yang dirasakannya, mampu mengontrol emosi diri, mendorong keinginan serta kemauan mencapai tujuan tertentu, berbuat baik kepada orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya. Peran penting kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu sadar mengenai pikiran dan perasaan yang ada dalam dirinya, melatih anak dalam melakukan sesuatu yang tidak merugikan diri, membiasakan anak untuk berperilaku menolong tanpa memikirkan kepentingan sendiri. Adanya keterkaitannya antara kecerdasan emosional menurut Goelman dan kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemampuan menyesuaikan diri dengan orang lain, saling membantu, serta bertanggung jawab. Kecerdasan emosional anak sangat diperlukan untuk dikenali, diarahkan pada lingkungan PAUD. Secara teoris dan praktis juga memiliki implikasi terhadap kecerdasan emosional anak.
PENGARUH PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN KOSA KATA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL ELLA HILIR Elna Elna; Asep Eka Nugraha; Waridah Waridah
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.46 KB) | DOI: 10.46368/.v1i1.471

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan menggunakan pedekatan one group pretest-posttest design, subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B, TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Ella Hilir yang berjumlah 17 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pengaruh kemampuan kosa kata anak dengan menggunakan permainan kartu bergambar. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data digunakan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan media kartu bergambar berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kosa kata anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Ella Hilir. Pengaruh perkembangan kosa kata dilihat dari hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut: (1) uji deskriptif, dari 17 responden nilai siswa terkecil pada pre test (minimum) yaitu 50,00 dan nilai siswa tertinggi (maksimum) 75,00. Sedangkan pada post test nilai terkecil (minimum) yaitu 75,00 dan nilai tertinggi (maksimum) 100. dengan standar deviasi pada pre test 9,76 dan pada post test 12,68, (2) uji wilcoxon match pair test berdasarkan luaran “test statistics”, diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode permainan kartu bergambar terhadap perkembangan kosa kata anak usia 5-6 tahun, (3) uji regresi diperoleh nilai Sig. = 0,000a berarti kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan, artinya model regresi linier memenuhi kriteria linieritas, (4) uji N – Gain, dari perhitungan gain di peroleh nilai sebesar 0,650 data tergolong sedang. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh permainan kartu bergambar terhadap perkembangan kosa kata anak