Pendahuluan. Insomnia merupakan salah satu gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur dikalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Buruknya kualitas tidur lansia disebabkan oleh meningkatnya letensi tidur, berkurangnya efesiensi tidur dan terbangun lebih awal karena proses penuaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng. Metode. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimen dengan desain one group pre test-post test design dalam satu kelompok. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia yang mengalami insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng dengan besar sampelnya 25 responden, dengan pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Sign Rank Test dengan α 0,05. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif yaitu minimal 3 dan maksimal 15 dengan mean 8,72, median 8,00, modus 12, dan standar deviasi 3,247, maka dapat disimpulkan ada perubahan tingkat insomnia dari sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif. Dari hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan p- value (0,000) ≤ α (0,05) artinya H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur (insomnia) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng. Kesimpulan. Melihat hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai terapi non farmakologi oleh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kab. Buleleng untuk meningkatkan kualitas tidur lansia.
Copyrights © 2021