cover
Contact Name
I Ketut Andika Priastana
Contact Email
publikasi@triatmamulya.ac.id
Phone
+62361-412971
Journal Mail Official
publikasi@triatmamulya.ac.id
Editorial Address
Jl. Kubu Gunung, Tegal Jaya, Dalung, Kuta Utara, Badung - Bali
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Indonesian Journal of Health Research
ISSN : -     EISSN : 26229412     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Health Research (IDJHR) is a open source journal (e-journal) for nurses, midwife, health care profession, and researcher which published by Universitas Triatma Mulya. Starting in 2019, the Indonesian Journal of Health Research will be published three times a year in April, August, and December. The Indonesian Journal of Health Research received both article research and original literature review articles that have not been published in other medias or other scientific journals. Focus and scopes of the journal including: Public health Nursing Midwifery Nutrition Environmental health Health promotion Health education Physical therapy Pharmacology Health administration
Articles 52 Documents
Hubungan Dukungan Sosial dengan Pandemi Burnout Pada Perawat Yang Menangani Pasien Covid-19 Di RS X Putu Bagus Warsa Wardana; Ni Luh Putu Thrisna Dewi; Ni Made Nopita Wati
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.48 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.45

Abstract

Pendahuluan: Pandemi burnout sangat berdampak pada pelayanan kesehatan khususnya dialami oleh perawat dalam menangani kasus COVID-19 yang menyebabkan outcome pelayanan keperawatan menjadi buruk. Kurangnya dukungan sosial yang berasal dari keluarga, rekan kerja, dan atasan mengakibatkan timbulnya burnout pada perawat sehingga mengalami kebingungan, merasa tidak punya saudara untuk mengadukan permasalahan yang dialaminya selama bekerja dirumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan pandemi burnout pada perawat yang menangani pasien COVID-19 di RS X. Metode: Jenis penelitian ini ialah dekstritif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah responden sebanyak 53 orang perawat yang menangani pasien COVID-19. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan sosial perawat di RS X dengan kategori baik sebanyak 46 orang (92%) dan pandemi burnout pada perawat yang menangani pasien COVID-19 dengan kategori rendah adalah sebanyak 43 orang (86%). Hasil uji kolerasi rank sperman didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti ada hubungan dukungan sosial dengan pandemi burnout. Nilai kolerasi -0,572 dengan arah kolerasi negative. Diskusi: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan pandemi burnout pada perawat yang menangani pasien COVID-19 di RS X. Disarankan kepada pihak RSUD Sanjiwani Gianyar agar mampu mempertahankan dukungan sosial yang baik dan mencegah terjadinya pandemi burnout.
Gambaran Pola Asuh Orang Tua Remaja Retardasi Mental Di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Ni Kadek Yolanda Dewi; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.57 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.46

Abstract

Pola asuh akan mempengaruhi perilaku dan pola tumbuh kembang pada anak. Terdapat tiga tipe pola asuh yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan pola asuh orang tua pada remaja dengan retardasi mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan jumlah sampel 36 orang menggunakan Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Teknik pengumpulan data kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan mayoritas orang tua berjumlah 28 orang (77,8%) dengan kategori pola asuh cukup dan 8 (22,2%) orang tua diantaranya dengan kategori baik. Kategori baik merupakan pola asuh demokratis, kategori cukup termasuk dalam pola asuh otoriter Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh otoriter dengan kategori cukup pada remaja retardasi mental di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Compassion: Studi Literatur Dina Wiffida; I Made Rio Dwijayanto; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.996 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.47

Abstract

Pendahuluan. Self-compassion merupakan konsep baru yang berusaha menyikapi secara lebih sehat untuk menilai diri sendiri tanpa melibatkan evaluasi diri atau pun perbandingan sosial. Tinggi rendahnya self-compassion individu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi self-compassion meliputi jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Metode. Metode yang digunakan adalah literature review, dengan menggunakan strategi secara komprehensif seperti, pencarian database jurnal penelitian, pencarian melalui internet, tinjauan ulang artikel. Hasil. Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi self-compassion yaitu jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi self-compassion diantaranya ada jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu Self Compassion dan factor affect.
Hubungan Resiliensi terhadap Stres Kerja Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Negara Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.585 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.48

Abstract

Pendahuluan: Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja. Perawat merupakan suatu pekerjaan yang mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk menentukan berhasilnya rumah sakit dalam memberikan perawatan kesehatan terhadap masyrakat. Tuntutan kerja berlebih yang dimiliki seorang perawat baik secara fisik maupun mental yang harus melakukan banyak pekerjaan dan harus diselesaikan dengan cepat terkadang dapat menyebabkan banyak kesalahan yang dilakukan, hal tersebut merupakan salah satu sumber pemicu stres kerja bagi perawat. Metode: penelitian ini termasuk analitik korelasional dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil: Perawat rawat inap di RSU Negara mayoritas umur < 30 tahun sebanyak 55 orang (60,4%), mayoritas pendidikan S1 sebanyak 52 orang (57,1%), jenis kelamin di dominasi oleh perempuan sebanyak 80 orang (87,9%), mayoritas perawat yang sudah menikah sebanyak 68 orang (74,4%), dan masa kerja perawat mayoritas dengan kategori 1-5 tahun sebanyak 55 orang (60,4%). Resiliensi pada perawat rawat inap lebih banyak resiliensi sedang 79 orang (86,8%), mayoritas perawat dengan kategori stres kerja ringan sebanyak 46 orang (50,5%). Hasil penelitian mengatakan nilai p = 0,356 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap di RSU Negara.
Faktor Penyebab Terjadinya Stres Kerja pada Perawat Berdasarkan Studi Literatur Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.718 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.49

Abstract

Pendahuluan. Stres kerja saat ini merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang. Terjadinya stres kerja akibat berbagai faktor dari tekanan dan tuntutan dalam pekerjaan seperti jadwal kerja, kecepatan kerja, jarak tempuh menuju tempat kerja, jumlah dan siat pelanggan yang harus dilayani dapat menjadikan pekerja mengalami kecemasan, kemarahan, depresi serta menderita keluhan fisik berupa sakit kepala. Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja tenaga profesional di rumah sakit secara kesuluruhan memiliki risiko terhadap stres, dan perawat memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Metode. Metode yang digunakan dalam literature review. Pencarian database yang digunakan meliputi Scopus, ScienceDirect dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu stress kerja. Hasil. Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjaadinya stres kerja pada perawat yaitu faktor individu meliputi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja) organisasi dan lingkungan kerja.
Gambaran Perilaku Menstrual Hygiene Remaja Retardasi Mental Di SLBC Kemala Bhayangkari Tabanan Ni Kadek Yolanda Dewi; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.623 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.50

Abstract

Retardasi mental merupakan ketidakmampuan dengan keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan sikap penyesuaian diri yang rendah. Keterlambatan pada anak yang mengalami kelainan retardasi mental dapat mempengaruhi dirinya dalam hal usaha memilihara kebersihan dan anak dengan retardasi mental tidak dapat menjaga kebersihan diri (personal hygiene) secara optimal. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan perilaku menstrual hygiene remaja dengan retardasi mental. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif dengan sampel berjumlah 36 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu univariat. Hasil penelitian distribusi frekuensi berdasarakan perilaku menstrual hygiene remaja dengan retardasi mental dengan kategori baik sebanyak 14 orang (38,9%), perilaku responden dengan kategori cukup sebanyak 14 orang (38,9%) dan perilaku responden dengan kategori kurang sebanyak 8 orang (22,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas remaja memiliki perilaku yang baik dan cukup dalam menjaga kebersihan saat menstruasi.
Gambaran Kejadian dan Penanganan In-Hospital Cardiac Arrest (IHCA) Yuliana Ika Safitri; Arlies Zenitha Victoria; Kristianto Dwi Nugroho
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.766 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.51

Abstract

Pendahuluan: In-hospital cardiac arrest (IHCA) merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan henti jantung di dalam rumah sakit yang dapat mengancam jiwa apabila tidak mendapatkan penanganan segera. Cardiac arrest mengakibatkan kurangnya distribusi oksigen ke suluruh tubuh, terutama di otak dan jantung. Penanganan yang cepat dan tepat dapat diwujudkan jika tenaga kesehatan mampu melakukan chain of survival IHCA dengan memadukan basic life support (BLS) dan advanced cardiac life support (ACLS) untuk mencapai return of spontaneous circulation (ROSC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian dan penanganan IHCA. Metode: Peneliti menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan metode retrospective study data sekunder (rekam medis). Teknik sampling yang digunakan adalah non-randomized purposive sampling pada 29 kejadian cardiac arrest yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori lanjut usia (≥60 tahun) sebanyak 55,2%, jenis kelamin laki-laki sebanyak 69%, dan 72,4% menunjukkan irama EKG awal asistol. Penyebab paling sering cardiac arrest adalah penyakit non jantung (79,3%) dan mayoritas terjadi di ICU-ICCU (55,2%). Semua responden mendapatkan CPR dan epinefrin (100%). Defibrilasi diberikan sebanyak 24,1 %, amiodaron diberikan sebanyak 10,3%, serta intubasi endotrakeal dilakukan pada 37,9% responden. Responden yang mencapai ROSC sebanyak 24,1%, tetapi lima diantaranya mengalami cardiac arrest berulang dan dinyatakan meninggal <24 jam. Diskusi: Tenaga kesehatan diharapkan mampu mengenali faktor risiko dan melakukan tatalaksana pasien IHCA sehingga angka keberhasilan pasca resusitasi meningkat.
Aplikasi Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) pada Lansia dengan Hipertensi di Keluarga Aviva Umi Kulsum; Priyo; Nurul Purborini
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.341 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.52

Abstract

Pendahuluan : Sejalan bertambahnya usia pada lansia akan terjadi penurunan fungsi organ. Penurunan fungsi organ tersebut terjadi karena terdapat beberapa faktor, diantaranya karena faktor alamiah dan faktor penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan penurunan fungsi organ pada lansia adalah Hipertensi. Untuk mengontrol tekanan darah pada kasus Hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Salah satu contoh terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan yaitu dengan terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari terapi SEFT terhadap lansia dengan kasus Hipertensi di keluarga. Metode : Metode studi kasus yang digunakan yaitu studi kasus deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT terhadap lansia dengan Hipertensi di keluarga pada wilayah Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Sampel penelitian ini adalah dua orang lansia dengan kasus Hipertensi yang ada di keluarga. Hasil : Pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi SEFT menunjukkan hasil yang signifikan. Kesimpulan : Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi SEFT terhadap tekanan darah pada lansia dengan Hipertensi.
Hubungan Penerimaan Diri dan Dukungan Keluarga terhadap Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang Kristianto Dwi Nugroho; Sri Puguh Kristiyawati; Wika Bella Prihatiningtias
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.209 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.53

Abstract

Pendahuluan: Stroke adalah gangguan aliran darah otak yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak. Selain itu, penderita stroke juga akan mengalami berbagai masalah fisik dan psikis, salah satu kondisi psikologis yang terkena adalah terkait dengan status fisik pasien pasca stroke yaitu kualitas hidup. Kualitas hidup secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh penerimaan diri dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien pasca stroke di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Metode: Metode desain penelitian adalah cross sectional dan jumlah sampel 50 responden dengan teknik accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk menganalisis karakteristik responden, analisis bivariat menggunakan uji rank Spearman dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik multivariat. Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan uji rank Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan antara penerimaan diri (p= 0,000) dan ada hubungan antara dukungan keluarga (p= 0,002). Kesimpulan: Hubungan yang paling dominan dengan uji regresi logistik multivariat adalah penerimaan diri (0,199). Penelitian ini membuktikan bahwa kualitas hidup pasien pasca stroke dengan penerimaan diri yang tinggi lebih baik dibandingkan dengan kualitas hidup pasien pasca stroke dengan dukungan keluarga yang tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan penerimaan diri dan dukungan keluarga pada pasien pasca stroke untuk meningkatkan kualitas hidup.
Hubungan Dukungan Sosial Rekan Kerja dengan Self-Compassion pada Perawat Dina Wiffida; I Made Rio Dwijayanto; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.135 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.54

Abstract

Pendahuluan: Perawat sering dihadapkan pada perubahan emosi dan perilaku pasien sehinngga perawat perlu untuk mengambil sikap positif dalam menghadapi perubahan emosi dan perilaku pasien tersebut. Salah satu bentuk perilaku positif yaitu dengan self-compassion. Self-compassion merupakan konsep baru yang berusaha menyikapi secara lebih sehat untuk menilai diri sendiri tanpa melibatkan evaluasi diri atau pun perbandingan sosial. Perawat harus memiliki self-compassion agar mereka dapat menunjukkan kasih, dukungan, dan juga pengertian untuk pasien yang sedang mereka tangani. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-compassion yaitu dukungan sosial. Dukungan ini dapat berupa saling membantu, saling kerjasama, saling mengingatkan dan peduli satu sama lain. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat RSU BaliMed dengan total sampel sebanyak 52 responden. Sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Dukungan sosial rekan kerja perawat paling banyak berada pada kategori tinggi 32 (61,5%). Self-compassion pada perawat paling banyak pada kategori tinggi 25 (48,1%). Hasil analisis penelitian menyatakan p =0,001 (p = <0,005). Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan sosial rekan kerja dengan self-compassion pada perawat RSU BaliMed Negara.