Tri Suryo Wibowo
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rana Wijaya Singaraja, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Sleep Hygiene terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Buleleng Tri Suryo Wibowo
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.56 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.68

Abstract

Pendahuluan. Kualitas tidur berkaitan dengan bertambahnya usia. Lansia yang berusia 65 tahun sekitar 50% sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur dapat menandakan adanya sleep hygiene yang buruk. Dampak dari gangguan tidur tersebut berakibat tidak terpenuhinya kualitas dan kuantitas tidur pada lansia, sehingga lansia mudah terserang penyakit. Terapi aktivitas sleep hygiene sebagai terapi non-farmokologi yang dapat memperbaiki kualitas tidur lansia. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode Pre Experimental Design dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Kualitas tidur diukur dengan Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik analisis data menggunakan uji Paired T-Test untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah terapi aktivitas sleep hygiene. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan sleep hygiene menunjukkan kualitas tidur pada lansia mengalami perubahan sebagian besar kategori agak baik sebanyak 12 orang (80,0%) dan kategori agak buruk sebanyak 3 orang (20,0%). Hasil uji paired T-Test menunjukkan nilai p-value 0,000 (p-value <0,05) maka Ha diterima yang artinya adanya pengaruh terapi aktivitas sleep hygiene terhadap kualitas tidur pada lansia. Kesimpulan. Terdapat perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum dilakukan terapi aktivitas sleep hygiene (10,07) dan kualitas tidur setelah dilakukan terapi aktivitas sleep hygiene (6,07). Dapat diketahui perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum dan sesudah perlakuan yaitu (4,00).
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Diare terhadap Perilaku Pencegahan Diare pada Siswa Kelas IV – VI SDN 1 Banyuasri Tri Suryo Wibowo
Indonesian Journal of Health Research Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.489 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v4i1.76

Abstract

Pendahuluan. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Pemberantasan penyakit diare dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat mulai dari ibu rumah tangga, petugas kesehatan, hingga masyarakat umum. Salah satu upaya untuk mecegah penyakit diare dapat dilakukan melalui penyuluhan tentang diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang diare terhadap perilaku pencegahan diare pada siswa kelas IV-VI SDN 1 Banyuasri Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan rancangan one grup pre test post test dalam satu kelompok. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV- VI di SDN 1 Banyuasri sejumlah 120 orang dengan besar sampelnya 120 responden, dengan menggunakan teknik sampling total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar checklist. Data yang diperoleh kemudian dilakukan coding, scoring, tabulating, dan dianalisa uji Wilcoxon dengan taraf 5%.. Hasil. Hasil penelitian di dapatkan lebih dari 50% perilaku pencegahan diare sebelum penyuluhan kategori baik sebanyak 68 responden (55,8), dan sebagian besar perilaku pencegahan diare sesudah penyuluhan kategori baik sebanyak….responden (86%). Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) = 0,001. Kesimpulan. Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka hipotesa nol ditolak, artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentan diare terhadap perilaku pencegahan diare pada siswa IV – VI di SDN 1 Banyuasri.
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Kualitas Tidur Lansia Grenda Aprilyawan; Tri Suryo Wibowo
Indonesian Journal of Health Research Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.284 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v4i1.77

Abstract

Pendahuluan. Insomnia merupakan salah satu gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur dikalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Buruknya kualitas tidur lansia disebabkan oleh meningkatnya letensi tidur, berkurangnya efesiensi tidur dan terbangun lebih awal karena proses penuaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng. Metode. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimen dengan desain one group pre test-post test design dalam satu kelompok. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia yang mengalami insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng dengan besar sampelnya 25 responden, dengan pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Sign Rank Test dengan α 0,05. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif yaitu minimal 3 dan maksimal 15 dengan mean 8,72, median 8,00, modus 12, dan standar deviasi 3,247, maka dapat disimpulkan ada perubahan tingkat insomnia dari sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif. Dari hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan p- value (0,000) ≤ α (0,05) artinya H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur (insomnia) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng. Kesimpulan. Melihat hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai terapi non farmakologi oleh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kab. Buleleng untuk meningkatkan kualitas tidur lansia.