Sisa makanan yang tinggi dapat memengaruhi penyembuhan pasien khususnya pada pasien post sectio caesarea. Pasien post sectio caesarea membutuhkan zat gizi yang adekuat untuk penyembuhan luka operasi dan pemulihan kondisi serta mencegah terjadinya infeksi pada masa nifas. Oleh karena itu, diperlukan adanya modifikasi resep untuk mengurangi sisa makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah sisa makanan hidangan lauk nabati terhadap modifikasi resep pada pasien post sectio caesarea di Rumah Sakit Daerah Balung Jember. Rancangan penelitian ini adalah true experimental dengan post-test only control group design dan single-blind method. Subjek pada penelitian ini adalah pasien post sectio caesarea berjumlah 34 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang mendapat hidangan tanpa modifikasi resep berupa orem-orem tahu dan kelompok perlakuan yang mendapat hidangan dengan modifikasi resep berupa pepes tahu cetak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah sisa makanan pada pasien post sectio caesarea antara yang mendapat hidangan lauk nabati tanpa dan dengan modifikasi resep di Rumah Sakit Daerah Balung Jember (p value=0,014) dengan rerata jumlah sisa makanan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebesar 21,03 g dan 9,01 g. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pasien lebih dapat menerima hidangan pepes tahu cetak dibandingkan dengan orem-orem tahu.
Copyrights © 2022