AbstrakBudidaya lebah tidak bersengat merupakan salah satu program pemberdayaan yang dipilih oleh Balai TNBT sejak 2018. Perbedaan karakteristik masyarakat yang berada di dalam dengan luar kawasan menjadi tantangan dalam melakukan kegiatan pemberdayaan ini. Tujuan penelitian ini adalah menginformasikan proses kemajuan dan perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di dalam dan luar kawasan TNBT melalui budidaya kelulut. Studi dilakukan pada tahun 2019 pada lima dusun yang berada di dalam kawasan dan tiga desa/dusun yang berada di luar kawasan. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH), (2) pelatihan budidaya kelulut, (3) pemberian bantuan, (4) pendampingan, dan (5) pemasaran. Indikator yang digunakan adalah produksi madu kelulut, pendapatan, dan kondisi koloni di akhir tahun 2019. Hasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi madu kelulut dan penghasilan pada semester kedua tahun 2019. Meskipun ada permasalahan dalam kegiatan pemberdayaannya, masyarakat yang tinggal di luar kawasan memiliki semangat dan inisiatif yang lebih dibanding masyarakat yang tinggal di dalam kawasan. Akan tetapi, pada parameter kondisi koloni kelulut setelah diberikan bantuan menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di dalam kawasan TNBT memiliki kemampuan lebih baik dalam merawat dan menjaga koloni. Sedangkan masyarakat di luar kawasan cenderung memiliki beberapa dinamika yang berbeda dalam aspek pengembangan budidaya kelulut.Kata Kunci: Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Pemberdayaan Masyarakat, Budidaya Kelulut, Suku Talang Mamak
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022