Wiratmoko, Michael Daru Enggar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Financial Analysis of Beekeeping Practices at Acacia crassicarpa Plantation Forest in Riau Province, Indonesia Pribadi, Avry; Kurniawan, Hery; Junaedi, Ahmad Junaedi; Yunianto, Andhika Silva; Wiratmoko, Michael Daru Enggar; Wahyuningsih, Siti; Novriyanti, Eka; Aswandi; Kholibrina, Cut Rizlani; Roza, Delvia
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 29 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.29.2.136

Abstract

One environmental service provided by A. crassicarpa plantation is extrafloral nectar which has been widely used for beekeeping since 2019. Nevertheless, nowadays between apiaries practiced unfair competition since there were price fall led by oversupply and low demand after covid pandemic ended. Thus, evaluating the cost structure, profitability, and its feasibility value are critically required. The study's objectives were to 1) evaluate cost structure, revenue and profitability and 2) to conduct a feasibility analysis of each apiary type. This study was conducted from in 2019 to 2022 at the Siak Regency, Riau, Indonesia. Structure interviews combined with desk studies were carried out to collect the data. Data were analyzed based on cost structure, revenue, profitability, and feasibility analysis. All types of apiaries were feasible since they could cover variable and fixed costs. However, it revealed that all types of apiaries experienced minus in profitability in the fourth of financial year. In general, variable cost relatively increased to the level of 50% of total cost in the fourth year. In contrast, fixed cost was relatively declined to less than 50%. Apiaries managed two rits had a better performance in cost structure to face the competitive market followed by apiaries managed three rit. Meanwhile, apiaries managed rit one experienced such a difficult challenge to survive.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat yang Tinggal di Dalam dan Luar Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Riau melalui Budidaya Lebah Kelulut Pribadi, Avry; Wiratmoko, Michael Daru Enggar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.83 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3933

Abstract

AbstrakBudidaya lebah tidak bersengat merupakan salah satu program pemberdayaan yang dipilih oleh Balai TNBT sejak 2018. Perbedaan karakteristik masyarakat yang berada di dalam dengan luar kawasan menjadi tantangan dalam melakukan kegiatan pemberdayaan ini. Tujuan penelitian ini adalah menginformasikan proses kemajuan dan perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di dalam dan luar kawasan TNBT melalui budidaya kelulut. Studi dilakukan pada tahun 2019 pada lima dusun yang berada di dalam kawasan dan tiga desa/dusun yang berada di luar kawasan. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH), (2) pelatihan budidaya kelulut, (3) pemberian bantuan, (4) pendampingan, dan (5) pemasaran. Indikator yang digunakan adalah produksi madu kelulut, pendapatan, dan kondisi koloni di akhir tahun 2019. Hasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi madu kelulut dan penghasilan pada semester kedua tahun 2019. Meskipun ada permasalahan dalam kegiatan pemberdayaannya, masyarakat yang tinggal di luar kawasan memiliki semangat dan inisiatif yang lebih dibanding masyarakat yang tinggal di dalam kawasan. Akan tetapi, pada parameter kondisi koloni kelulut setelah diberikan bantuan menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di dalam kawasan TNBT memiliki kemampuan lebih baik dalam merawat dan menjaga koloni. Sedangkan masyarakat di luar kawasan cenderung memiliki beberapa dinamika yang berbeda dalam aspek pengembangan budidaya kelulut.Kata Kunci: Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Pemberdayaan Masyarakat, Budidaya Kelulut, Suku Talang Mamak