Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Petani terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan anggota kelompok tani terhadap kinerja penyuluh pertanian di kecamaan Messawa Kabupaten Mamasa. Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat pada enam desa tersebut adalah Desa Rippung, Desa Pasapa’mambu, Desa makuang, Desa matande, Desa Sipai dan Kelurahan Messawa. Penentuan anggota kelompok tani sebagai responden secara purposive dengan jumlah responden sebanyak 36 orang anggota kelompok tani. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu data primer dan data sekunder. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan data sekunder berupa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap kinerja penyuluh pertanian Peran penyuluh pertanian terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu sebagai pengarah, organisator, inisiator, motivator, fasilitator, dan agen perubahan. Dari 6 (enam) aspek peran penyuluh pertanian tersebut baik adalah sebagai pengarah (Pembimbing 66,7%), sebagai organisator (pembentukan kelompok 55,6%), sebagai inisiator (memberikan gagasan atau ide-ide baru 50%), sebagai motivator (membuat petani mau bekerja 63,9%), sebagai fasilitator (menganalisa kebutuhan kelompok tani 38,9%), dan agen perubahan (segi cara kerja 47,2%). Permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian saat ini adalah masalah transpor tidak ada kendaraan dinas untuk penyuluh yang sesuai dengan medan tempat penyuluh di tugaskan, tidak adanya tempat yang permanen yang dijadikan sebagi tempat penyuluhan. Permasalahan yang dihadapi petani yaitu,sulitnya petani menerima informasi yang diberikan penyuluh, fasilitas seperti alat-alat pertanian yang digunakan dalam pengelolahan usahatani masih kurang, dan terbatasnya waktu penyuluh dalam memberikan penyuluhan yang masih kurang.
Copyrights © 2022