Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat Nurlaela Nurlaela; Faidah Azuz
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 2 No. 01 (2022): VOLUME 2, NOMOR 01, JUNI 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v2i01.428

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Petani terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan anggota kelompok tani terhadap kinerja penyuluh pertanian di kecamaan Messawa Kabupaten Mamasa. Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat pada enam desa tersebut adalah Desa Rippung, Desa Pasapa’mambu, Desa makuang, Desa matande, Desa Sipai dan Kelurahan Messawa. Penentuan anggota kelompok tani sebagai responden secara purposive dengan jumlah responden sebanyak 36 orang anggota kelompok tani. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu data primer dan data sekunder. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan data sekunder berupa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap kinerja penyuluh pertanian Peran penyuluh pertanian terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu sebagai pengarah, organisator, inisiator, motivator, fasilitator, dan agen perubahan. Dari 6 (enam) aspek peran penyuluh pertanian tersebut baik adalah sebagai pengarah (Pembimbing 66,7%), sebagai organisator (pembentukan kelompok 55,6%), sebagai inisiator (memberikan gagasan atau ide-ide baru 50%), sebagai motivator (membuat petani mau bekerja 63,9%), sebagai fasilitator (menganalisa kebutuhan kelompok tani 38,9%), dan agen perubahan (segi cara kerja 47,2%). Permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian saat ini adalah masalah transpor tidak ada kendaraan dinas untuk penyuluh yang sesuai dengan medan tempat penyuluh di tugaskan, tidak adanya tempat yang permanen yang dijadikan sebagi tempat penyuluhan. Permasalahan yang dihadapi petani yaitu,sulitnya petani menerima informasi yang diberikan penyuluh, fasilitas seperti alat-alat pertanian yang digunakan dalam pengelolahan usahatani masih kurang, dan terbatasnya waktu penyuluh dalam memberikan penyuluhan yang masih kurang.
ANALISIS PENDAPATAN PENGOLAHAN OTAK-OTAK SEBAGAI MAKANAN KHAS SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS : UKM AROMA LAUT) Nurlaela Nurlaela; Ahfandi Ahmad
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 1 (2022): Vol. 5 No. 1 Edisi 2 Oktober 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.05 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i1.1603

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pendapatan pengolahan produk otak-otak sebagai makanana khas Sulawesi Selatan pada UKM Aroma Laut Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu UKM Aroma Laut yang berlokasi di Jl. Goa Ria Ruko Griya Sudiang Permai Kecamatan Biringkanaya, Kelurahan Sudiang, Kota Makassar. Dipilih dengan pertimbangan bahwa usaha tersebut memiliki diversifikasi bahan baku. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu data primer dan data sekunder. Keseluruhan tahapan penelitan, mulai persiapan, pengumpulan data maupun pengolahan data dilakukan dengan prinsip pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik Pengumpulan Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu data primer yang digunakan bersumber dari observasi langsung dan data sekunder yang digunakan bersumber dari dokumentasi UKM Aroma Laut, studi pustaka, jurnal, hasil penelitian, website, dan literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada setiap proses produksi, jumlah surimi yang dibutuhkan masing – masing sebanyak 10 kg, dengan jumlah tenaga kerja pada proses produksi secara keseluruhan sebanyak 1 orang yang dikerjakan selama 5 jam. total biaya atau Operating Cost  usaha UKM Aroma Laut untuk satu kali produksi yaitu sebesar Rp 3,755,670,- atau Rp 20.006.749,-/bulan dan dalam satu tahun diperoleh Rp 239,811,735. Jumlah penerimaan yang diperoleh dari penjualan produk otak-otak untuk satu kali produksi adalah Rp 6.310.000,- atau Rp 37.860.000,-/bulan dan dalam satu tahun diperoleh Rp 454.320.000. Pendapatan bersih UKM Aroma Laut untuk satu kali produksi yakni sebesar Rp 2.658.000,- atau Rp 15.947.992,- perbulan, dan pendapatan usaha sebesar Rp 219.905.446,- per tahun.Keywords: Kata kunci: Analisis Pendapatan, Otak-otak