Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) dampak positif dan dampak negatif dari proses pembelajaran yang dilakukan secara daring mada masa covid_19 terhadap perkuliahan mahasiswa PGSD STKIP Taman Siswa Bima. 2) upaya-upaya yang dilakukan oleh lembaga STKIP Taman Siswa Bima dalam hal ini yang diadopsi oleh prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima dalam mengatasi berbagai dampak negatif pembelajaran daring pada masa covid_19. 3) dampak perkuliahan pasca covid_19 pada prodi PGSD STKIP Taman Siswa Bima. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu dosen dan mahasiswa prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima yang berjumlah 250 mahasiswa dan 15 dosen PGSD. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara. Tehnik analis data terdiri dari penarikan data, display data, reduksi data dan Verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Covid_19 membawa dampak positif maupun dampak negatif terhadap perkuliahan mahasiswa prodi PGSD STKIP Taman Siswa Bima. Adapun dampak positif diantaranya yaitu: mahasiswa dapat memaksimalkan peran tehnologi dalam penunjang perkuliahan (perkuliahan dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom. Watshap, goole meet dll., Proses perkuliahan lebih fleksibel dapat dilakukan kapan dan dimana saja., menuntut mahasiswa agarlebih mandiri. Sedangkan dampak negatifnya: perkuliahan kurang maksimal karena tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan dosen maupun dengan mahasiswa lain sehingga tidak tercipta komunikasi multi arah., perkuliahan sangat bergantung pada ketersediaan jaringan/ paket internet. Mahasiswa menjadi lebih pasif., rentan mengalami stress dan kecemasan. Berbagai upaya dilakukan oleh prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima dalam mengatasi berbagai dampak negatif perkuliahan pada masa covid_19 diantaranya: melaksanakan pembelajaran blended learning., output mata kuliah dialihkan ke projek., skripsi mahasiswa dialihkan ke artikel., pemberian bantuan kuota Internet, pemberian subsidi kuliah bagi mahasiswa., jam perkuliahan yang semula per SKS adalah 50 menit di kurangi menjadi 35 menit untuk mengurangi kerumunan. Dampak perkuliahan pasca covid_19 yaitu mahasiswa dan dosen lebih mahir dalam menggunakan tehnologi sebagai penunjang perkuliahan., menerapkan metode blended learning., proses perkuliahan dapat lebih fleksibel (tidak hanya tatap muka di kelas) lebih optimalnya pemanfaatan LMS Internal kampus untuk pembelajaran (mengisi daftar hadir, unggah materi, unggah penugasan dll).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022