Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

SERBUK BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR TINTA BRAILLE dan Sri Lastuti, Erna Wiji Astuti, Fifit Astuti,
Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY Volume III, Nomor 2, Agustus 2008
Publisher : Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.663 KB)

Abstract

The aims of this research are to find out the way to make proper compositionin making Braille ink using bamboo extract as an alternative basic material, toknow the quality of Braille ink using bamboo extract and to know the effectivenessof Braille ink made from bamboo extract to assist blind people in reading Brailleor Arabic letter like the normal one.This research belongs to an experimental research. The population of thisresearch was China ink. "Tinta Bak", a China ink, was chosen as the sample ofthe supplementary material of making Braille ink in which bamboo extract wasthe main material. The free variables of this research were bamboo extract content,alcohol and some other needed supplementary materials. The bound variableswere the proper composition of the ink and the test result of its use. Theinstruments used in this research were scale, cup, mixer, blender, graduatedglass, test-tube, Erlenmeyer tube, bunsen and dripped pipette. The materialsused in this research were China ink, bamboo extract, alcohol, glycerine, Arabicgom, and aquades. The data were the result of experiment on the compatibilityof ink content and the result of its use. Then, they were analyzed to know thecomposition of ink and the best use and the quality of Braille ink using bambooextract as the basic materials.The result of the research shows that the mixture among Arabic gom,glycerine, aquades, china ink and bamboo extract can be used to make a goodquality of Braille ink. The ideal Braille ink can be produced if it fulfils somecharacteristics, namely, having enough thick consistency; not dry soon, andhaving appearing effect, thus it can touched with fingers.Key words: Braille ink, bamboo extract
Pengembangan Bahan Ajar berbasis HOTS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Anisah, Anisah; Lastuti, Sri
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 9, No 2 (2018): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v9i2.16341

Abstract

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar matematika berbasis Higher Order Thinking  bagi mahasiswa semester II prodi PGSD yang mengambil matakuliah Matematika I. Bahan ajar yang dimaksud berupa materi ajar (modul) berbasis Higher Order Thinking  serta soal evaluasi untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa. Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan prosedur ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa setelah diterapkan bahan ajar matematika berbasis Higher Order Thinking. Selain itu melalui bahan ajar ini, mahasiswa menjadi terbiasa berpikir tingkat tinggi sehingga mampu menyelesaikan setiap permasalahan matematika yang diberikan. Dari penelitian ini diperoleh peningkatan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa dari 57,50 menjadi 87,90. Dengan demikian pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis HOTS dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa.The purpose of this development research is to produce Higher Order Thinking based mathematics teaching materials for PGSD second semester students who take Mathematics courses I. The intended teaching materials are in the form of Higher Order Thinking based teaching materials and evaluation questions to measure students' mathematical problem solving abilities . Teaching materials developed meet valid and effective criteria. This type of research is development research using ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) procedures. The results achieved from this study are the improvement of students' mathematical problem solving abilities after applying mathematics based on Higher Order Thinking. In addition, through this teaching material, students become accustomed to high-level thinking so that they are able to solve any mathematical problems given. From this study, the average student's mathematical problem-solving ability was increased from 57.50 to 87.90. Thus the development of HOTS-based mathematics learning modules can improve students' mathematical problem solving abilities.
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGHITUNG PECAHAN MELALUI PEMBERIAN REWARD KARTU PRESTASI Lastuti, Sri
Dinamika Pendidikan Vol 10, No 2 (2020): Mei - Agustus 2020
Publisher : Institute of Research Publishing Project (I-RPP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan metode mengajar guru yang kurang tepat menyebabkan pembelajaran kurang optimal. Banyak siswa yang asyik dengan kegiatan sendiri tanpa memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru, hanya beberapa saja yang berperan aktif dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui metode pemberian reward siswa kelas IV B di SD Kebon Baru 09 Tebet Jakarta Selatan. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Hasil penelitian metode pembelajaran dengan pemberian reward berupa kartu prestasi dapat  meningkatkan  aktvitas dan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tindakan, dari 33 siswa hanya 2 siswa yang mencapai nilai KKM. Setelah dilakukan tindakan, pada siklus I sebanyak 23 siswa mencapai kriteria, sedangkan pada siklus II seluruh siswa sebanyak 33 mencapai nilai  rata-rata 81.31. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat setelah dilakukan tindakan. Manfaat penelitian ini bagi siswa dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika, selain itu bagi guru diharapkan dapat menambah literatur dalam penggunaan metode pemberian reward untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Analisis Kesulitan Mahasiswa PGSD dalam Menyusun Instrumen Penilaian (Ranah Afektif dan Kognitif) Sri Lastuti; Anisah Anisah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 7 No 1 (2017): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun instrumen penilaian baik pada ranah afektif maupun kognitif. Penelitian ini merupakan studi kasus kualitatif pada mahasiswa PGSD STKIP Taman Siswa Bima semester VI yang terdiri dari 100 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui analisis tugas mahasiswa ketika menyusun instrumen penilaian. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa (a) pada umumnya mahasiswa sudah mampu menyusun instrumen penilaian pada aspek kognifif dan afektif namun masih memiliki kendala pada beberapa aspek, (b) mahasiswa memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam menyusun instrumen penilaian kognitif daripada instrumen penilaian afektif, (c) tingkat kesulitan yang tinggi terletak pada aspek menyusun indikator, membuat kisi-kisi, dan menyusun butir soal sesuai indikator, (d) pertanyaan maupun pertanyaan yang disusun mahasiswa pada aspek penilaian afektif belum mampu disusun secara jelas, tegas dan komunikatif, (e) pada soal pilihan ganda, daya pengecoh belum berperan maksimal karena alternatif jawaban yang disusun memberikan kecendrungan langsung memilih jawaban yang benar. Hal-hal tersebut diakibatkan karena minimnya pemahaman mahasiwa terkait pedoman menyusun instrumen penilaian, kurangnya penguasaan materi pembelajaran yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan dalam menyusun instrumen penilaian, adanya kecenderungan mahasiswa dalam menyusun instrumen sekedar mengikuti contoh instrumen yang sudah ada tanpa dilandasi pemahaman yang kuat terkait pedoman dalam menyusun instrumen penilaian.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa PGSD Ditinjau dari Aspek Gender Anisah Anisah; Sri Lastuti
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v8i1.70

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan perbedaan antara kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa ditinjau dari aspek gender yaitu perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Subjek penelitian ini terdiri dari 35 mahasiswa PGSD STKIP Taman Siswa Bima yang terdiri dari 25 mahasiswa perempuan dan 10 mahasiswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 mahasiswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini memiliki kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kategori sedang. Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan tersebut karena mahasiswa kurang terbiasa dilatih meneyelesaikan masalah matematika berbasis HOTS dan berbasis pemecahan masalah. Hal tersebut ditunjukkan oleh rendahnya kemampuan dalam memahami soal, membuat pemodelan matematika, mengambil keputusan dalam peneyeleaian soal yang diberikan dan kurang teliti dalam meneyelesaikan masalah. Selain itu terdapat perbedaan antara kemampuan pemecahan laki-laki dan perempuan namun tidak terlalu signifikan. Adapun perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa perempuan dengan rata-rata 57, 68 dan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa laki-laki adalah 53,72.
Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di SDN Talabiu Kabupaten Bima NTB Sri Lastuti; Anisah Anisah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 9 No 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v9i1.216

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 di SDN Talabiu kabupaten Bima yang terdiri dari implementasi perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam implementasi kurikulum 2013. Metode evaluasi yang digunakan adalah model Countenan Stake yang membagi komponen kurikulum dalam matrik observasi dan matrik pertimbangan meliputi tahap pendahuluan (antecedent), proses (transaction), dan hasil (outcomes). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan Mixed Method. Data hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif sesuai kriteria yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kesiapan sekolah yang dilihat dari ketersediaan Buku, kesiapan dokumen RPP dan kesiapan guru sebagai tenaga pengajar tergolong dalam kategori baik (telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah). Pelaksanaan proses pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Implementasi penilaian autentik dan respon siswa dalam proses pembelajaran sudah menunjukkan respon yang positif. Meski demikian implementasi kurikulum 2013 pada ke-Tiga aspek tersebut harus selalu ditingkatkan agar ketercapaian termasuk pada kriteria sangat Baik. Kendala yang dihadapi guru dalam implementasi kurikulum 2013 sangat beragam mulai dari permasalahan terkait persiapan pembelajaran, permasalahan dalam proses pembelajaran hingga pada aspek penilaian otentik.
Identifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa Calon Guru SD di STKIP Taman Siswa Bima dan Cara Pengembangannya Anisah Anisah; Sri Lastuti
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 9 No 2 (2019): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v9i2.217

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan tahap-tahap penyelesaian yang jelas. Kemampuan pemecahan masalah matematika menjadi aspek yng sangat penting bagi seseorang yang belajar matematika mengingat kemampuan pemecahan masalah matematika menjadi salah satu indicator seseorang dikatakan memahami matematika. Namun nyatanya kemampuan tersebut masih menjadi masalah bagi sebagian siswa tidak terkecuali mahasiswa calon guru SD STKIP Taman Siswa Bima. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa dan mengkaji lebih mendalam dan secara lebih detail sejauh mana tingkat dan level kemampuan pemecahan masalah matematika calon guru SD serta cara mengembangkannya. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa semester V kelas A dan Kelas B yang menempuh matakuliah pembelajaran matematika SD kelas awal. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 1) kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa calon guru SD di STKIP Taman Siswa Bima dalam memahami masalah dan membuat rencana penyelesaian berada padakategori tinggi yang artinya sebagian mahasiswa tidak mengalami hambatan pada tahap tersebut. 2) Tahapan yang dianggap paling sulit bagi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika adalah pada tahap melaksanakan rencana dan menarik kesimpulan. Cara untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah 1) mahasiswa harus dibiasakan untuk menyelesaikan soal-soal terbuka dan soal yang mampu merangsang berpikir kritis, 2) memilih metode yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM S1 PGSD DI UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UT DIY Sri Lastuti; Amat Jaedun
Jurnal Kependidikan Vol. 44, No.1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v44i1.2190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan program S1 PGSD di UPBJJ UT DIY berdasarkan terpenuhi tidaknya kebutuhan guru serta input yang meliputi latar belakang pendidikan mahasiswa, kualifikasi pendidikan tutor, ketersediaan sarana dan prasarana, keterpenuhan process, pelaksanaan tutorial, penilaian tutorial, keterpenuhan product, masa studi mahasiswa, dan keterpenuhan outcome. Sampel penelitian mahasiswa yang masih aktif mengikuti tutorial sejumlah 160, 25 orang tutor, 63 kepala sekolah, dan 181 guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan guru SD di DIY belum terpenuhi. Latar belakang pendidikan mahasiswa sebagian besar berasal dari SLTA/SMA. Kualifikasi pendidikan tutor, perencanaan tutorial, dan evaluasi pelaksanaan tutorial termasuk dalam kriteria baik, sedangkan ketersediaan sarana dan prasarana serta pelaksanaan tutorial  termasuk dalam kriteria cukup (belum memadai). IPK dan masa studi mahasiswa dalam kriteria memuaskan dan pendek. Persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebelum dan setelah lulus dari S1 PGSD UT DIY secara umum mengalami peningkatan
Dampak Pasca Covid_19 Terhadap Perkuliahan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Taman Siswa Bima Sri Lastuti; Anisah
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 3 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i3.2292

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) dampak positif dan dampak negatif dari proses pembelajaran yang dilakukan secara daring mada masa covid_19 terhadap perkuliahan mahasiswa PGSD STKIP Taman Siswa Bima. 2) upaya-upaya yang dilakukan oleh lembaga STKIP Taman Siswa Bima dalam hal ini yang diadopsi oleh prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima dalam mengatasi berbagai dampak negatif pembelajaran daring pada masa covid_19. 3) dampak perkuliahan pasca covid_19 pada prodi PGSD STKIP Taman Siswa Bima. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu dosen dan mahasiswa prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima yang berjumlah 250 mahasiswa dan 15 dosen PGSD. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara. Tehnik analis data terdiri dari penarikan data, display data, reduksi data dan Verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Covid_19 membawa dampak positif maupun dampak negatif terhadap perkuliahan mahasiswa prodi PGSD STKIP Taman Siswa Bima. Adapun dampak positif diantaranya yaitu: mahasiswa dapat memaksimalkan peran tehnologi dalam penunjang perkuliahan (perkuliahan dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom. Watshap, goole meet dll., Proses perkuliahan lebih fleksibel dapat dilakukan kapan dan dimana saja., menuntut mahasiswa agarlebih mandiri. Sedangkan dampak negatifnya: perkuliahan kurang maksimal karena tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan dosen maupun dengan mahasiswa lain sehingga tidak tercipta komunikasi multi arah., perkuliahan sangat bergantung pada ketersediaan jaringan/ paket internet. Mahasiswa menjadi lebih pasif., rentan mengalami stress dan kecemasan. Berbagai upaya dilakukan oleh prodi PGSD STKIP Taman siswa Bima dalam mengatasi berbagai dampak negatif perkuliahan pada masa covid_19 diantaranya: melaksanakan pembelajaran blended learning., output mata kuliah dialihkan ke projek., skripsi mahasiswa dialihkan ke artikel., pemberian bantuan kuota Internet, pemberian subsidi kuliah bagi mahasiswa., jam perkuliahan yang semula per SKS adalah 50 menit di kurangi menjadi 35 menit untuk mengurangi kerumunan. Dampak perkuliahan pasca covid_19 yaitu mahasiswa dan dosen lebih mahir dalam menggunakan tehnologi sebagai penunjang perkuliahan., menerapkan metode blended learning., proses perkuliahan dapat lebih fleksibel (tidak hanya tatap muka di kelas) lebih optimalnya pemanfaatan LMS Internal kampus untuk pembelajaran (mengisi daftar hadir, unggah materi, unggah penugasan dll).
Feasibility of Image-Based Digital Teaching Books to Improve Literature Ability for Class II Students of SDN 18 Dodu Kota Bima Tri Nurhidayah; Sri Lastuti; Muh. Rijalul Akbar
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 6, No 1 (2023): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.101 KB) | DOI: 10.20961/shes.v6i1.71112

Abstract

Literasi merupakan salah satu program dari pemerintah yang wajib di lakukan bagi setiap masyarakat dan dapat dilihat dari tingkat literasi masyarakat di NTB masih terbilang rendah. Sebagian besar siswa maupun masyarakat lebih senang memainkan gatgetnya dari pada untuk membaca dan mencari referensi pendidikan menggunakan gatgetnya. Hal ini mengakibatkan peserta didik jarang menguatkan kemampuan literasinya melalui buku. Salah satu upayah untuk menyeimbanginya yaitu memanfaatkan peran teknologi dalam menyampaikan informasi yang berupa menyediakan buku dalam bentuk digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan kelayakan dan kualitas dari buku ajar digital berbasis gambar yang telah di kembangkan. Jenis penelitian yang digunaka pada penelitian ini yaitu R&D dengan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Kualitas buku ajar digital dapat di ukur melalui analisis validasi dan respon guru serta respon siswa.  Hasil penelitan ini menunjukan bahwa: Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan, diperoleh data hasil uji validasi ahli materi 91,2%, ahli media 98%, sedangkan hasil respon guru diperoleh 94,00% dan respon siswa 92,8% berdasarkan kategori validasi, karena 81-100% sehingga produk buku ajar digital dikatakan sangat layak untuk digunakan dan mendapatkan respon positif dari guru dan siswa. Dari hasil penelitan tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar digital berbasis gambar layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.