Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman buah yang sangat mudah ditemukan karena mudah dibudidayakan. bagian dari tanaman pepaya khususnya bagian daunnya memiliki manfaat tersendiri untuk pengobatan. Manfaat daun papaya salah satunya dapat mengobati penyakit malaria. Dau pepanya mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang mampu menghambat pertumbuhan Plasmodium sp yang merupakan genus protozoa parasit yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui kadar alkaloid total pada eksudat, rebusan dan ekstrak etanol pada daun pepaya (Carica papaya L.) dan dapat mengetahui pengaruh pengolahan sampel yang berbeda terhadap kadar alkaloid total yang diperoleh. Pengujian kadar alkaloid total pada penelitian ini menggunakan metode gravimetri. Kadar alkaloid pada sampel daun papaya di ukur dari tiga jenis sampel proses dengan cara di maserasi sehingga mengasilakan ekstrak kental, dip eras untuk memperolah eksudat dan di buat dalam benuk cairan infusa . Masing-masing sampel untuk setiap perlakuan diuji sebanyak 5 gram dengan replikasi 3 kali untuk setiap sampel. Perhitungan kadar alkaloid total dihutung menggunakan rumus gravimetrik yaitu dengan melakukan perhitungan menggunakan rumus gravimetri dimana data yang didapatkan berupa bobot konstan . Hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar alkaloid total eksudat adalah 8,273% (8,273 g/5 g), rebusan sebanyak 4,38% (4,38 g/5 g) dan ekstrak etanol yaitu 26,115% (26,115 g/5 g). kesimpulan yang diperolah dalam penelitian ini bahwa jenis sampel yang berbeda mempengaruhi hasil kadar alkaloid total yang dihasilkan.
Copyrights © 2020