Potensi ketahanan pangan dan kearifian lokal yang dimiliki masyarakat Desa Ongko dan Desa Bantulanteh menjadi modal utama dalam pengembangan kawasan agribisnis dengan berupaya mengolah komoditi jagung yang melimpah menjadi produk yang bernilai tambah (value added) untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk melakukan sosialisasi program ketahanan pangan desa melalui pemberian materi terhadap pengembangan kreativitas masyarakat dalam membuat produk khas desa yang berasal dari komoditi jagung. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap pertama sosialisasi bersama aparat desa Ongko dan desa Bantulanteh, Tahap kedua, Melakukan Pendampingan Kelompok Fokus Diskusi (Focus Group Discussion) dan Tahap ketiga, Evaluasi Keberhasilan Program Sosialisasi. Hasil kegiatan pengabdian pada tahap pertama menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi bersama dengan aparat desa Ongko dan desa Bantulanteh telah bersinergi dan bergerak bersama secara aktif dan produktif mendukung agenda pengabdian yang dilaksanakan oleh tim pengabdi. Bukti dukungan adalah dengan memfasilitasi tempat, dana dan penguatan keterlibatan dan partisipasi masyarakat melalui kebijakan dan printah kepala desa secara langsung sehingga masyarakat yang terlibat sangat antusias. Tahapan kedua dalam kegiatan pembentukan kelompok fokus diskusi/ Focus Group Discussion (FGD) dengan mengumpulkan dan menghadirkan unsur tertentu dalam masyarakat seperti tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, kelompok pelaku wirausaha dua desa juga bersinergi secara aktif. Kelompok terbentuk dengan agenda fokus pada pemberian materi tentang teknis koordinasi dalam mengolah komoditi jagung menjadi produk agribisnis jagung yang bernilai tambah. Tahap terakhir, berdasarkan kegiatan bahwa hasil evaluasi terhadap pemahaman dan pengetahuan kelompok Fokus Diskusi terhadap materi yang telah diterima sebagai upaya pemerintah desa dan kelompok FGD melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa dapat diterima oleh masyarakat desa sebagai upaya untuk memulai kegiatan selanjutnya ke tahap pelaksanaan teknis kegiatan. Kesimpulan bahwa kegiatan sosialisasi dan pendampingan masyarakat di desa Ongko dan desa Bantulanteh memberikan kontribusi positif terhadap terbentuknya kelompok sadar ketahanan pangan desa dan adanya peningkatan pemahaman masyarakat desa terhadap pentingnya desa mandiri ketahanan pangan melalui pengolahan komoditi jagung.
Copyrights © 2022