Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia yang berdampak terhadap perindustrian dan UMKM. Pandemi Covid-19 selain berdampak negative bagi beberapa bidang usaha seperti pariwisata, penerbangan, perhotelan, dan lain-lain, disisi lain berdampak positif bagi beberapa usaha salah satunya usaha di bidang tanaman hias khususnya anggrek. Tujuan survey ke berbagai daerah antara lain Kabupaten Pinrang, Sidrap, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Soppeng, Gowa, dan beberapa kabupaten di Sulawesi Barat seperti Kabupaten Polewali Mandar, Majene, dan Mamasa adalah untuk melihat prospek bisnis tanaman hias khususnya anggrek di tengah pandemic Covid-19 sehingga bisa menjalin kemitraan dalam penyediaan bibit, pelatihan bisnis dan budidaya anggrek. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata omset pengusaha meningkat yaitu sebesar 86%, namun ada yang stagnan dan menurun masing-masing sebesar 7%. Omset tertinggi mencapai 233% dimana penjualan meningkat sampai tiga kali lipat dari kondisi normal sebelum pandemic. Minat para pengusaha anggrek didominasi pada jenis anggrek hibrid yaitu sebesar 47%, 20% anggrek lokal, dan 33% jenis anggrek local dan hybrid. Jumlah pengusaha anggrek antara dua provinsi yang diperoleh lebih besar pengusaha anggrek di Sulawesi Selatan dibandingkan dengan Sulawesi Barat. Hasil akhir survey adalah para pengusaha berharap terbentuknya kemitraan antara pengusaha dengan Universitas serta adanya pusat perbenihan anggrek yang bisa memenuhi permintaan konsumen anggrek di Sulawesi
Copyrights © 2022