Pasien dengan halusinasi biasanya mengalami distorsi sensori. Untuk mengatasi hal itu maka perlu dilakukan aktivitas yang membantu pasien untuk mengontrol distorsi sensori. Salah satu intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien dengan halusinasi yaitu terapi individu dan terapi aktivitas kelompok. Tujuan dari studi kasus ini adalah menganalisis asuhan keperawatan jiwa dengan terapi individu dan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan masalah gangguan persepsi sensori: halusinasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif kualitatif dengan pendekatan proses keperawatan. Sampel adalah Tn. A dengan diagnosa Skizofrenia yang dirawat di RSJ dr. Radjiman wediodiningrat lawang. Data ditelaah dengan model adaptasi stress stuart dan mengacu pada SDKI, SIKI, SLKI. Intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan SP1-SP4 dan melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi sesi 1 hingga sesi 3. Hasil intervensi didapatkan bahwa pasien mampu mengungkapkan halusinasi, pasien mampu menghardik halusinasi, mampu bercakap-cakap meskipun harus diminta terlebih dahulu untuk memulai bercakap-cakap, kontak mata pasien bagus, dan pasien masih berbicara inkoheren. Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, melakukan kegiatan, bercakap-cakap dan minum obat. Pada hari terakhir pasien tampak lebih senang, pasien dapat berinteraksi dengan baik meskipun terkadang masih berbicara inkoheren.
Copyrights © 2022