Naskah Arab-Pegon berbahasa Jawa masih banyak digunakan sebagai bahan ajar di beberapa pondok pesantren salaf. Beberapa naskah tersebut merupakan hasil intelektual kiai itu sendiri yang diungkap dengan bahasa Jawa, yang masih menggunakan wazan bahr bahasa Arab, kombinasi nadham unik bahasa Jawa dan bahasa Arab. Penelitian ini mengungkap naskah kitab muh}a>fadhatu al-S}ibya}>n karya Muhaimin bin Jamroh dan Zainudin Tamsir pada sisi konten, nilai yang terkandung dalam kitab tersebut, pola penyajian tema-tema gramatika bahasa Arab, dan relevansi penggunaannya dalam pendidikan bahasa Arab di era milenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian filologi. Konsep dan langka analisa menggunakan konsep kerja Edward Djamaris dan Manassa; penentuan sasaran penelitian, observasi pendahuluan, deskripsi naskah, transliterasi naskah, penyuntingan, penerjemahan teks, dan nilai-nilai kandungan naskah. Hasil penelitian ditemukan kolaborasi indah antara bahasa Jawa dan bahasa Arab; nadham berbahasa Jawa, wazan berpola bahasa Arab, bahar rajaz. Materi nadham bukan hasil terjemah murni tapi hasil dari cuplikan beberapa kitab klasik nahwu yang dipadu dengan nasehat-nasehat luhur kehidupan. Nadham ini lebih tepat diajarkan kepada anak-anak berasal dari suku Jawa. Nadham Jawa ini menunjukkan sumbangsih penulis untuk memenuhi pendidikan yang berbasis kearifan lokal dalam mengajarkan kaidah-kaidah bahasa Arab.Kata Kunci: Filologi, Nadham Jawa, Arab-Pegon, Pendidikan Bahasa Arab.
Copyrights © 2021