Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Sehingga jumlah penduduk yang cukup besar menunjukkan bahwa Indonesia bukannya tanpa masalah kependudukan. Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah kepadatan penduduk yang sangat besar. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Termasuk ketidak adekuatan konseling, keterbatasan informasi yang diterima (calon) akseptor KB, masalah kesehatan, dana, akses kepelayanan kb, dan hambatan suami/keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui prevalensi dan faktor motivasi pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada PUS Di Kelurahan Bintarore. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan pengumpulan data menggunakan koesioner dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan akseptor KB di Kelurahan Bintarore yaitu dari 695 PUS terdapat 398 yang menjadi akseptor KB (57,27%) PUS dan terdapat 297 (42,3%) PUS yang tidak menjadi akseptor KB di Kelurahan Bintarore. Sedangkan dari faktor motivasi pengambilan keputusan menggunakan KB, menunjukkan bahwa dukungan suami atau keluarga masih kurang terlihat total motivasi dari suami atau keluarga adalah 68,35 dibandingkan dengan kemauan sendiri yaitu 318,66 dan peran tenaga kesehatan terlihat minim dimana hanya 13,99 dari total empat Lingkungan di Kelurahan Bintarore.
Copyrights © 2022