Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

GAMBARAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONRE KECAMATAN GANTARANG KABUPATENBULUKUMBA Haerani; Sri Ningsih; Siti Usmia; Isnayanti; Sumarni; Nita Ariani Nur; A. Maya Rupa A; Nurul Hidayah Bohari; Mudyawati Kamaruddin
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i1.51

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau dikenal sebagai ISPA merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia terutama pada balita.. Salah satu faktor dari insidensi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita adalah adanya anggota keluarga yang merokok. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 50responden.Tehnik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner, dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar 32 balita (64%) anggota keluarga balita penderita ISPA adalah perokok. Anggota keluarga balita penderia ISPA berada dalam kategori perokok sedang sebanyak 24 balita (48%) dan 15 balita (28%). Dari 50 balita yang menderita ISPA memiliki anggota keluarga yang tinggal bersama dengan kebiasaan merokok sebanyak 29 balita (58%) anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok tidak memperhatikan lingkungan sebanyak 21 balita (42%). Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari 50 anggota keluarga dengan kebiasaan merokok ringan (1-10 btg/hari) sebanyak 11 balita (22%), 24 balita yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan merokok sedang (11-20 btg/hari) sebanyak 24 balita (48%) dan 15 balita (30%) yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan kebiasaan merokok berat (20 btg/hari).Simpulan yang dapat ditarik adalah penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang menderita ISPA pada umumnya disebabkan karena adanya anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok di rumah dan tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Saran diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan tambahan referensi yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASEPANG KABUPATEN BANTAENG Erniawati; Asriany; Lisdayanti; Sumarni; Jusni; Mudyawati Kamaruddin
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i2.58

Abstract

Abortus adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian karena merupakan penyebab kematian wanita diseluruh dunia. Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamian mencapai 20 minggu. Abortus dapat disebabkan karena pengetahuan ibu yang kurang. Penyebab Angka Kematian Ibu yang paling sering adalah pendarahan. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa perdarahan merupakan komplikasi dari terjadinya abortus. Berdasarkan data dari puskesmas Lasepang, Kabupaten Bantaeng, dari tahun 2017 sampai tahun 2019 terdapat 71 kasus abortus yaitu sebanyak 21 abortus di tahun 2017, 28 abortus (2018) dan 21 abortus (2019) di wilayah kerja puskesmas Lasepang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang abortus di wilayah kerja Puskesmas Lasepang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post abortus di wilayah kerja Puskesmas Lasepang Kabupaten Bantaeng sebanyak 71 orang. Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan tidak ada responden yang berpengetahuan baik tentang abortus, yang berpengetahuan cukup sebanyak 12,5%, dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 87,5%. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa responden kebanyakan kurang pengetahuan tentang abortus.
Knowledge Of Students Of Senior Highs School 2 Bulukumba About Free Sex Sumarni Sumarni; Erniawati Erniawati; Nuraeni Nuraeni; Jusni Jusni; Sri Ningsih
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v8i1.327

Abstract

Promiscuity in the era of globalization is increasingly worrying. The pace of technological progress at this time turns out to have many impacts on the global community, especially in terms of educators. Research to find out students about sexual behavior at SMA Negeri 2 Bulukumba this research is a quantitative research. The research subjects were 70 students at SMAN 2 Bulukumba who were taken by total sampling. Data collection using cakeisitioner. The results showed that the level of students about free sex behavior was at a good level.
Pemetaan Spasial Temporal Kejadian Tuberkulosis dan Strategi Penanggulangan di Kabupaten Bulukumba: Temporal Spatial Mapping of Tuberculosis and Management strategies in the District of Bulukumba Ika Handayani; Sumarni Sumarni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.448 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i1.1949

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, TB paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua negara. Apabila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan setiap penderita aktif yang menginfeksi. TB paru ini bersifat menahun sehingga seorang penderita TB paru merupakan sumber penyebab penularan TB paru pada populasi di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan membuat peta persebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Bulukumba dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geographic (SIG). Metode penelitian ini adalah deskriptif berupa pemetaan penyakit menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geographic (SIG) di Kabupaten Bulukumba pada Bulan April – Desember tahun 2020. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk pemetaan sebaran kasus tuberkulosis dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geographic (SIG). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebaran kasus terbanyak berada di kecamatan Ujungbulu berturut turut selama tahun 2017-2020.
Gambaran Pengetahuan Tentang Kebutuhan Nutrisi Pada Masa Nifas Di Puskesmas Tanete Kabupaten Bulukumba Haerani Haerani; Sumarni Sumarni; Indra Inranda Reski; Fitri fitri
JMNS Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v3i2.67

Abstract

Increasing the importance of nutrition the department of health has a program related to health for mothers and children by increasing nutrition for postpartum mothers related to nutritional needs during the puerperium. However, there is one factor that can be a problem and can hamper the process of maternal nutritional needs, namely the mother only takes care of the child with the mother paying more attention to the nutrition of the child consumes. The purpose of this study is to find out the description of postpartum mothers' knowledge about the nutritional needs of the puerperium at a good, sufficient, and less level. This type of research is a descriptive research method, namely research conducted with the main objective to make a picture or description of the situation objectively. The location of this research was at Tanete Health Center in May-July 2019. The population in this study was all postpartum mothers with a sample of 40 people with a total sampling technique. The variable in this study was the mother's knowledge of nutrition needs. The results showed that of the 40 respondentsnthere were 2 respondents (5%), had a good level of knowledge, 22 respondents (55%) had enough knowledge, and 16 respondents (40%) had a sufficient level of knowledge due to the majority of respondents working as houswives who only take care of her husband and child.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA BERDASARKAN BB/U DI TK PESISIR NUSANTARA KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2020 jusni; sumarni; Nurifah; Yuliana Yeni
JMNS Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi May 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi khususnya status gizi anak balita adalah salah satu indicator kualitas sumber daya manusia yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat, status gizi anak balita secara langsung maupun tidak langsung dapat dipengaruhi oleh lingkungan, dimana balita tersebut tumbuh dan berkembang, salah satu faktor yang mempengaruhi diantaranya : pengetahuan ibu.Pengetahuan melambangkan sejauh mana dasar – dasar nya yang digunakan seorang ibu untuk merawat balita sejak dalam kandungan , pelayanan kesehatan dan kesediaan makanan dirumah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita berdasarkan BB/U di TK Pesisir Nusantara Kabupaten Bulukumba tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik observasional dengan sampel penelitian adalah 30 orang ibu dan 30 balita dan tekhnik pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling. Variabel dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Pengumpulan data menggunakan lembar tes. penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik adalah 29 orang (96,7%), responden yang mempunyai pengetahuan cukup adalah 1 (3,3%). sedangkan balita responden yang memiliki status gizi yang baik sebanyak 19 (63,3%), kurang sebanyak 11 balita (36,7%) dan lebih sebanyak 0 (0%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa nilai P=0,334 artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita berdasarkan BB/U di TK Pesisir Nusantara Kabupaten Bulukumba.
Budaya Perawatan Payudara Ibu Nifas Pada Suku Konjo Di Kawasan Adat Ammatoa Kabupaten Bulukumba Sri Ningsih; sumarni sumarni; Dahlia Melandani
JMNS Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.85

Abstract

Masyarakat di kawasan adat Ammatoa kajang masih sangat kental dengan budayanya sehingga ibu nifas di kawasan tersebut masih melakukan perawatan payudara secara tradisional yaitu dengan menggunakan dedaunan. Tujuan : Untuk mengetahui praktik budaya perawatan payudaraibu nifas di Suku Konjo di Kawasan Adat AmmatoaKabupaten Bulukumba. Metode : metode kualitatif dan menggunakan subjek peneliti adalah ibu nifas yang masih melakukan perawatan payudara. Pengumpulan data melalui obsevasi dan wawancara mendalam. Hasil : Tidak terdapat informan yang melakukan perawatan payudara secara medis atau modern di Suku Konjo. Seluruh informan masih melakukan perawatan payudara secara tradisional atau secara budayanya sendiri di Suku Konjo di Kawasan Adat Ammatoa. Kesimpulan : semua informan masih meggunakan cara tradisional menggunakan dedaunan namun hal ini dilakukan dengan cara yang kurang tepatseperti saat akan melakukan perawatan payudara informan hanya mencuci tangan tanpa menggunakan sabun dan setelah selesai perawatan payudara informan hanya membersihkan payudaranya dengan menggunakan air bersih saja tanpa menggunakan sabun.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS TANETE KABUPATEN BULUKUMBA Haerani; Sumarni; Indra Inranda; fitri
JMNS Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi May 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengingat pentingnya nutrisi, Departemen Kesehatan mempunyai program yang berkaitan dengan kesehatan bagi ibu dan anak dengan meningkatkan nutrisi bagi ibu nifas yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi pada masa nifas. Akan tetapi ada salah satu faktor yang dapat menjadi masalah dan dapat menghambat proses kebutuhan nutrisi ibu yaitu faktor ibu hanya mengurus anak dengan ibu lebih memperhatikan nutrisi anak atau makanan yang dikonsumsi anaknya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi masa nifas pada tingkat yang baik, cukup dan kurang. Metode penelitian deskriptif, lokasi penelitian di Puskesmas Tanete pada bulan Mei-Juli tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas dengan sampel sebanyak 40 orang dengan teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Adapun hasil dari 40 responden terdapat 2 responden (5%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 22 responden (55%) memiliki pengetahuan cukup, dan 16 responden (40%) memiliki pengetahuan kurang karena mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami dan anak.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI KELURAHAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO Erniawati Erniawati; sumarni sumarni; Anitasari Anita; Nurafni Nurafni
JCS Vol. 4 No. 2 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v4i2.45

Abstract

Deteksi dini pada penyulit kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah komplikasi pada kehamilan. Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurang maksimal saat pelayanan antenatal. Penyebab utama kematian ibu yang berupa preeclampsia, perdarahan dan infeksi dapat dicegah jika tanda-tandanya diketahui sejak dini. Tanda-tanda tersebut dikenal dengan tanda-tanda bahaya kehamilan. Maka dari itu,ibu yang hamil agar lebih mempelajari mengenai tanda bahaya kehamilan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bontoramba Kab.Jeneponto pada bulan Maret 2022. Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil yang berjumlah ibu hamil yang berada di Dusun Kec. Bontoramba, Kab. Jeneponto. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain penyuluhan, diskusi, tanya jawa. Setelah di lakukan penyuluhan ibu hamil mengerti dan tahu tentan tanda – tanda bahaya pada kehamilan.
Prevalensi dan Faktor Motivasi Pengambilan Keputusan Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS di Kelurahan Bintarore Jusni Tajuddin; Sumarni Sumarni; Erniawati Erniawati; Arfiani Arfiani
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v5i1.459

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Sehingga jumlah penduduk yang cukup besar menunjukkan bahwa Indonesia bukannya tanpa masalah kependudukan. Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah kepadatan penduduk yang sangat besar. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Termasuk ketidak adekuatan konseling, keterbatasan informasi yang diterima (calon) akseptor KB, masalah kesehatan, dana, akses kepelayanan kb, dan hambatan suami/keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui prevalensi dan faktor motivasi pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada PUS Di Kelurahan Bintarore. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan pengumpulan data menggunakan koesioner dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan akseptor KB di Kelurahan Bintarore yaitu dari 695 PUS terdapat 398 yang menjadi akseptor KB (57,27%) PUS dan terdapat 297 (42,3%) PUS yang tidak menjadi akseptor KB di Kelurahan Bintarore. Sedangkan dari faktor motivasi pengambilan keputusan menggunakan KB, menunjukkan bahwa dukungan suami atau keluarga masih kurang terlihat total motivasi dari suami atau keluarga adalah 68,35 dibandingkan dengan kemauan sendiri yaitu 318,66 dan peran tenaga kesehatan terlihat minim dimana hanya 13,99 dari total empat Lingkungan di Kelurahan Bintarore.