Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevalensi dan Faktor Motivasi Pengambilan Keputusan Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS di Kelurahan Bintarore Jusni Tajuddin; Sumarni Sumarni; Erniawati Erniawati; Arfiani Arfiani
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v5i1.459

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Sehingga jumlah penduduk yang cukup besar menunjukkan bahwa Indonesia bukannya tanpa masalah kependudukan. Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah kepadatan penduduk yang sangat besar. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Termasuk ketidak adekuatan konseling, keterbatasan informasi yang diterima (calon) akseptor KB, masalah kesehatan, dana, akses kepelayanan kb, dan hambatan suami/keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui prevalensi dan faktor motivasi pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada PUS Di Kelurahan Bintarore. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan pengumpulan data menggunakan koesioner dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan akseptor KB di Kelurahan Bintarore yaitu dari 695 PUS terdapat 398 yang menjadi akseptor KB (57,27%) PUS dan terdapat 297 (42,3%) PUS yang tidak menjadi akseptor KB di Kelurahan Bintarore. Sedangkan dari faktor motivasi pengambilan keputusan menggunakan KB, menunjukkan bahwa dukungan suami atau keluarga masih kurang terlihat total motivasi dari suami atau keluarga adalah 68,35 dibandingkan dengan kemauan sendiri yaitu 318,66 dan peran tenaga kesehatan terlihat minim dimana hanya 13,99 dari total empat Lingkungan di Kelurahan Bintarore.
PEMANFAATAN GeoDa DALAM PEMETAAN STUNTING DI KABUPATEN BULUKUMBA Jusni Tajuddin; Arfiani; Erniawati; Sulfa Indra Wini
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v4i3.105

Abstract

Salah satu permasalahan gizi yang dihadapi dunia saat ini adalah anak pendek (stunting). Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Masalah anak pendek merupakan Kasus stunting di mana merupakan kasus multidimensi yang tidak hanya terjadi pada anak dari keluarga miskin, tetapi juga pada keluarga yang berada di atas 40% tingkat kesejahteraannya. Stunting dipengaruhi oleh faktor secara langsung dan secara tidak langsung. Berbagai program pemerintah terkait pencegahan stunting telah diselenggarakan, namun belum efektif dan belum terjadi penurunan dalam skala yang memadai. Sehigga perlu di lakukan pengendalian penyakit pemetaan penyakit dapat membantu dalam penanggulangan penyakit melalui deteksi dini lokasi-lokasi yang beresiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran penderita stunting di Kabupaten Bulukumba memalui GeoDa. Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan kasus stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (Interview). Analisa spasial empirical bayes (empirical bayesian smoothing rates) yang dikembangkan oleh Clayton dan Kaldor (1987) dalam software Geoda program version 1.6.7 dilakukan untuk mengidentifikasi sebaran kasus karena kasus stunting tidak sepenuhnya mewakili jika terjadi pada populasi lebih besar namun tidak padat penduduk karena wilayah yang lebih luas. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bulukumba. Populasi adalah anak berusia 24-59 bulan di Kabupaten Bulukumba. Hasil Sebaran kasus stunting tertinggi di Kecamatan Gantarang dengan kasus 745 (40.69%). Sedangkan sebaran kasus terendah terdapat pada Kecamatan Ujung Bulu dengan 41 (2.24%) dengan wilayah kerja Puskesmas yaitu Puskesmas Caile dengan 41 kasus stunting. Hal ini masih menunjukkan bahwa ada keterkaitan sebaran stunting dengan wilayah tempat tinggal secara geografis.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI DESA SARONDA KECAMATAN BAJO BARAT Jusni Tajuddin; Fitriana Ibrahim; Sumarni; Jumriana Ibriani; Nia Rahmadani
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v5i2.120

Abstract

Masa balita adalah masa yang paling penting dalam siklus kehidupan, pada usia 0 sampai 5 tahun balita mengalami perkembangan fisik, mental dan perilaku. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat mengkonsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta pengatur proses tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Saronda Kecamatan Bajo Barat Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 53 responden. Analisis penelitian ini menggunakan uji chi squere. Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa Ada pengaruh status ekonomi dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Dan Tidak ada pengaruh Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p =0.215 (>0,05). Ada pengaruh status ekonomi dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Dan Tidak ada pengaruh Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p =0.215 (>0,05).