Sawerigading
Vol 28, No 2 (2022): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2022

MENGINTROSPEKSIKAN KEMUNCULAN DAN SIFAT ALAMI BERITA PALSU SEBAGAI GENRE DENGAN PARAMETER TEKSTUAL: PEMROSESAN TEKS SEMIOTIKA KOGNITIF (Introspecting the Emergence and Nature of Fake News as A Genre with Textual Parameter: Cognitive Semiotics Text Processing)

Thafhan Muwaffaq (Universitas Al-azhar Indonesia)
Lusi Lian Piantari (Universitas Al-azhar Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2022

Abstract

Dalam makalah ini, kami mengintrospeksikan berita palsu sebagai genre yang pemroduksiannya diasumsikan sebagai terhubung dengan sosio-tekstual dinamik; parameter; dan intensionalitas tindak tutur. Literatur berita palsu sejauh ini belum menjelaskan secara terperinci bagaimana sifat alami dan dinamika teks berita palsu sebagai genre. Sebagai bagian dari kerangka kerja pemrosesan teks semiotika kognitif, kami menerapkan metode introspeksi atas 57 teks yang dilaporkan Kemenkominfo sebagai berita palsu pada bulan April 2020 dan Juni 2020. Sebagai tambahan, pesan terusan media whatsapp dan unduhan video media sosial yang telah diteruskan secara frekuen juga dijadikan objek introspeksi. Beberapa argumen hipotetikal yang kami ajukan adalah (1) kemunculan berita palsu sebagai genre adalah hasil dinamika sosio-tekstual yang meliputi penerimaan dan penolakan sosial terhadap teks yang kami sebut sebagai “berita rumor”. Kemunculan berita palsu sebagai genre mempercontohkan stabilitas genre, sementara proses dinamik yang mengubah berita rumor menjadi berita palsu adalah perkembangan genre. Selanjutnya, (2) tekstualitas berita rumor maupun berita palsu dikonstitusikan oleh unsur-unsur linguistik dan non-linguistik yang mengaktivasi bingkai pemberitaan. Aktivasi bingkai pemberitaan dalam berita rumor secara hipotetikal memberi efek penyita atensi pembaca, sehingga melemahkan daya kognitif yang dibutuhkan untuk bersikap kritis. (3) Kami memproposisikan terdapat perbedaan parametrik antara genre berita rumor dengan genre berita palsu, sekalipun keduanya termanifestasikan sebagai teks yang sama. Perbedaan parametrikal tersebut kami anggap sebagai ilustrasi perkembangan dinamik genre, teks, dan sosial yang dapat mengubah jenis teks seperti dicontohkan genre berita rumor dan berita palsu. (4) Terkait intensionalitas, kami menklaim pembuat teks (penutur) berita palsu melanggar aturan-aturan semantik dan pragmatik dalam prinsip illocutionary acts (selanjutnya tindakan-tindakan ilokusioner) dengan intensi deseptif dan penggunaan tuturan serius. Anonimitas pembuat teks senantiasa menyelamatkan pembuat teks dari intensionalitas tersebut, sementara menaruh penyebar teks naif atau propagator sebagai pengemban tanggung jawab dari fabrikasi dalam teks. Signifikansi penelitian kami adalah proposisi yang dapat dijadikan landasan untuk merumuskan hipotesis untuk pengujian di penelitian mendatang. Dengan poin-poin substansial yang kami paparkan, makalah ini menyediakan penggambaran sifat alami dan dinamika berita palsu sebagai genre secara komprehensif. 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

sawerigading

Publisher

Subject

Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

SAWERIGADING focuses on publishing research articles and current issues related to language, literature, and the instructor. The main objective of SAWERIGADING is to provide a platform for scholars, academics, lecturers, and researchers to share contemporary thoughts in their fields. The editor has ...