Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Akademik di Fakultas Sastra UAI Lusi Lian Piantari; Era Bawarti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.37 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i3.211

Abstract

Abstrak - Penelitian ini membahas strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika melakukan bimbingan skripsi dengan mahasiswa. Hasil analisis yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah tipe strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika memproduksi tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka (Face Threatening Acts) kepada mahasiswa. Data diperoleh secara natural dari percakapan antara seorang dosen dan dua mahasiswa pada saat proses bimbingan skripsi. Tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pada saat dosen meminta siswa untuk melakukan sesuatu. Data percakapan direkam secara audio untuk dianalisis berdasarkan teori strategi kesantunan dan konsep muka Brown & Levinson (1987) dan tipe permintaan (request) Blum Kulka & Olshtain (1984). Hasil penelitian menunjukkan permintaan yang dituturkan oleh dosen dilakukan dengan tiga tipe strategi yaitu secara eksplisit (bald-on record), menggunakan strategi kesantunan positif yang meliputi claim common ground, hedge opinion, dan avoid disagreement dan gabungan antara strategi kesantunan positif dan negatif. Relasi kuasa antara dosen dan mahasiswa juga merupakan faktor penting dalam penggunaan strategi kesantunan. Kata kunci - strategi kesantunan, konsep muka, permintaan, relasi kuasa Abstract - This research discusses the politeness strategy used by lecturers when doing thesis guidance with students. The result of analysis reported in this research is the type of politeness strategy used by the lecturer when producing speech that contains Face Threatening Acts to the students. The data obtained naturally from the conversation between a lecturer and two students during the process of thesis tutoring. The words that contain the face-threatening actions analyzed in this study is when the lecturer asks the student to do something. The conversation data was recorded by audio for analysis based on the politeness strategy and concept of Brown & Levinson face (1987) and Blum Kulka & Olshtain (1984). The result of the research shows that the demand given by the lecturer is done with three types of strategy that is explicitly (bald-on record), using positive politeness strategy which includes common ground claim, hedge opinion, and avoid disagreement and combination between positive and negative politeness strategy. The power relations between lecturers and students is also an important factor in the use of politeness strategies. Keywords – strategy of unity, concept advance, demand, power relations  
Alih Kode (Code-Switching) Pada Status Jejaring Sosial Facebook Mahasiswa Lusi Lian Piantari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.634 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i1.19

Abstract

Code-switching, a code change in language use, is a language phenomenon in bilingual or multilingual societies.The rapid development of technology causes many language changes also occur in internet including social networking sites such as Facebook. This research is about how the code-switching from Bahasa Indonesia to English is demonstrated in Facebook status of UAI students. The research focuses on the types of code-switching, language patterns, themes, and function of code-switching. Data are code-switched Facebook status analyzed with theories of code-switching by Poplack (1980), Gumperz (1982), and Romaine (2000). This research is a descriptive qualitative research. The result demonstrates the types of code-switchings in Facebook status are inter-sentential and intra-sentential switchings. Both types of code-switchings are expressed in words, phrases, and sentences. Code-switched words are nouns, adjectives, adverbs, and verbs. Phrases in code-switching are noun, adjective, adverbial, and prepositional phrases. Whereas code-switched sentences found in the Facebook status are single, compound, and complex sentences. The themes in code-switched Facebook status cover the themes related with social, academic, and personal lives of the language users.  The functions of code-switching in the analyzed status are to express emotion and particular meanings, to impose specific meanings, and to show language user’s identities.
Metonimia dan Metafora dalam Norma dan Eksploitasi Tipe Semantis Adjektiva Value Frasa Nomina Eye pada Coca Ria Herwandar; Lusi Lian Piantari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.931 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i2.262

Abstract

Abstrak - Penelitian ini berjudul Metonimia dan Metafora dalam  Norma dan Eksploitasi Tipe Semantis Adjektiva Value Frasa Nomina Eye Pada COCA ‘Penelitian ini mengkaji kolokasi terdekat dengan kata eye untuk mendapatkan  makna prototipe dalam norma dan makna eksploitasi norma. Analisis kajian bertumpu pada The Theory of Norms and Exploitations, TNE karya Hanks (2013), sebuah teori bahasa yang berfokus pada kajian leksikal, berbasis kelola korpus dan teori bawah atas. Metodologi yang digunakan adalah metode pendekatan gabungan antara kualitatif sebagai pendekatan yang utama dan kuantitatif berdasarkan frekuensi kata dalam korpus. Lima puluh frasa nomina tertinggi dan lima puluh frasa nomin terendah dari 500 frekuensi di seleksi dan dipilah berdasarkan kategori tipe semantis ajektiva dengan fokus pada tipe semantis value. Jenis makna dalam norma dan eksploitasi bervariasi dengan inti perluasan makna literal terhadap metonimia dan metafora. Metonimia konseptual dan metafora konseptual di tingkat dasar yang diterapkan untuk frasa nomina eye adalah organ perseptual bersanding sebagai persepsi dan metafora konseptual melihat adalah menyentuh. Pada tingkat abstrak metafora konseptual menjadi  berpikir, mengetahui atau mengerti adalah melihat. Kata Kunci – Norma dan Eksploitasi, Jenis dari Nilai Semantik, metonymy, metaphor, Frase kata benda “ eye”  Abstract - This reseach entitled  ‘Metonymy and Metaphor in Norm and Exploitation Semantic Types Adjective Value of Noun Phrase Eye in COCA’. This research analyse adjacent collocation the noun eye in oder to identify the prototype meaning of norms and extention meaning of the exploitations. The research is based on The Theory of Norms and Exploitations, TNE by Hanks (2013), a lexical and bottom-up theory, based on corpus data. The methodology used is a mixed-method of qualitative and quantitative of frequency of word in corpus. 50 highest frequency of noun phrase eye and 50 lowest frequency noun phrase from 500 frequncy  are selected and sorted out within the semantic type of the adjectives and focus on the semantic types of value. Type of meaning in norms and exploitations are varied with the core literal meaning extension towards metonymy and metaphor. The basic  conceptual Metonymy and the conceptual of metaphor for eye is perceptual organ stands for perception and for metaphor seeing is touching.In the abstract level of conceptual metaphor is describes as thimking, knowing aand understanding is seeing. Keywords - Norms and Exploitations, Semantic Type of Value, Metonymy, Metaphor, Eye noun phrase.
PROGRAM INSPIRASI BELAJAR BAHASA ASING BAGI REMAJA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI Arianty Visiaty; Lusi Lian Piantari
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.337

Abstract

Abstrak Masalah yang dihadapi oleh Panti Asuhan Harapan Remaja adalah kurangnya motivasi dan inspirasi anak asuh siswa SMP untuk belajar bahasa asing. Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan motivasi dan inspirasi belajar bahasa asing untuk belajar bahasa asing. Salah satu cara untuk menunbuhkan motivasi dan isnpirasi belajar bahasa asing adalah dengan dilakukannya pengenalan bahasa asing dengan konteks yang dekat dengan keseharian anak asuh/siswa. Untuk itu telah diadakan program penumbuhan motivasi dan inspirasi berbahasa asing terutama bahasa Jepang dan Inggris masing-masing selama 2 kali. Hasil dari kegiatan ini adalah munculnya ketertarikan siswa terhadap bahasa asing dan ketertarikan untuk belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris dan Jepang. Selain itu terlihat juga peningkatan motivasi belajar bahasa asing selain pelajaran sekolah. Akan tetapi tidak ada peningkatan ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang asing. Saran kegiatan ke depan adalah mengadakan yang berkelanjutan dan berkala.Kata kunci: Bahasa Asing, Inspirasi, MotivasiAbstractThis community service activity had purposes to inspire and motivate the junior high school students to learn a foreign language at the Harapan Remaja Orphanage. This orphanage has a problem dealing with foster children’s motivation in learning foreign languages. The result of this activity is the emergence of an interest in foreign languages and learning those languages, especially English and Japanese. After the activities, the result shows that the learners’ motivation is still low. However, the activities related to foreign languages increased the participants’ interests to learn foreign languages, in this context, Japanese and English. It is suggested that the activity can be carried out continuously because raising inspiration and motivation requires enough time.Keywords: Foreign language, Inspiration, Motivation,
Pengetahuan Tentang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Minat Mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Studi Empirik Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Al Azhar Indonesia Zaqiatul Mardiah; Lusi Lian Piantari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 7, No 2 (2022): Juli 2022 (Edisi Khusus MBKM)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v7i2.1006

Abstract

The MBKM program was first launched in early 2020 to provide opportunities for students to be active outside the campus. I took part in this program. A number of socialization activities were carried out to provide knowledge about what and how the MBKM program was. In two years, 235 UAI students have participated in 8 MBKM programs. This number can increase as the number of students who know and understand the program increases, as well as their knowledge of the benefits and risks of the program they are interested in. By utilizing Prospect Theory (Tversky and Kahneman, 1992), this study examines the relationship between the knowledge that students have about the MBKM program, both its benefits and risks, their degree of interest in the program, and the choice of the type of program they are interested in. The results indicate that students who have a higher perception of the potential benefits that can be achieved from MBKM activities are expected to have a higher interest in participating in, and recommending the MBKM program to their colleagues with the same risk perception; and vice versa.Keywords – By utilizing the Prospect Theory of Tversky and Kahneman, 1992, By utilizing the Prospect Theory of Tversky and Kahneman, 1992 Benefits, knowledge, prospects, risks, theory
MENGINTROSPEKSIKAN KEMUNCULAN DAN SIFAT ALAMI BERITA PALSU SEBAGAI GENRE DENGAN PARAMETER TEKSTUAL: PEMROSESAN TEKS SEMIOTIKA KOGNITIF (Introspecting the Emergence and Nature of Fake News as A Genre with Textual Parameter: Cognitive Semiotics Text Processing) Thafhan Muwaffaq; Lusi Lian Piantari
SAWERIGADING Vol 28, No 2 (2022): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.703 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v28i2.1046

Abstract

Dalam makalah ini, kami mengintrospeksikan berita palsu sebagai genre yang pemroduksiannya diasumsikan sebagai terhubung dengan sosio-tekstual dinamik; parameter; dan intensionalitas tindak tutur. Literatur berita palsu sejauh ini belum menjelaskan secara terperinci bagaimana sifat alami dan dinamika teks berita palsu sebagai genre. Sebagai bagian dari kerangka kerja pemrosesan teks semiotika kognitif, kami menerapkan metode introspeksi atas 57 teks yang dilaporkan Kemenkominfo sebagai berita palsu pada bulan April 2020 dan Juni 2020. Sebagai tambahan, pesan terusan media whatsapp dan unduhan video media sosial yang telah diteruskan secara frekuen juga dijadikan objek introspeksi. Beberapa argumen hipotetikal yang kami ajukan adalah (1) kemunculan berita palsu sebagai genre adalah hasil dinamika sosio-tekstual yang meliputi penerimaan dan penolakan sosial terhadap teks yang kami sebut sebagai “berita rumor”. Kemunculan berita palsu sebagai genre mempercontohkan stabilitas genre, sementara proses dinamik yang mengubah berita rumor menjadi berita palsu adalah perkembangan genre. Selanjutnya, (2) tekstualitas berita rumor maupun berita palsu dikonstitusikan oleh unsur-unsur linguistik dan non-linguistik yang mengaktivasi bingkai pemberitaan. Aktivasi bingkai pemberitaan dalam berita rumor secara hipotetikal memberi efek penyita atensi pembaca, sehingga melemahkan daya kognitif yang dibutuhkan untuk bersikap kritis. (3) Kami memproposisikan terdapat perbedaan parametrik antara genre berita rumor dengan genre berita palsu, sekalipun keduanya termanifestasikan sebagai teks yang sama. Perbedaan parametrikal tersebut kami anggap sebagai ilustrasi perkembangan dinamik genre, teks, dan sosial yang dapat mengubah jenis teks seperti dicontohkan genre berita rumor dan berita palsu. (4) Terkait intensionalitas, kami menklaim pembuat teks (penutur) berita palsu melanggar aturan-aturan semantik dan pragmatik dalam prinsip illocutionary acts (selanjutnya tindakan-tindakan ilokusioner) dengan intensi deseptif dan penggunaan tuturan serius. Anonimitas pembuat teks senantiasa menyelamatkan pembuat teks dari intensionalitas tersebut, sementara menaruh penyebar teks naif atau propagator sebagai pengemban tanggung jawab dari fabrikasi dalam teks. Signifikansi penelitian kami adalah proposisi yang dapat dijadikan landasan untuk merumuskan hipotesis untuk pengujian di penelitian mendatang. Dengan poin-poin substansial yang kami paparkan, makalah ini menyediakan penggambaran sifat alami dan dinamika berita palsu sebagai genre secara komprehensif. 
Respon Pembaca Terhadap Teks Channel At The Bottom Of The Sea Karya Stephanie Ye Mengenai Pemahaman Komunikasi Interkultural Sherien Sabbah; Thafhan Muwaffaq; Lusi Lian Piantari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 8, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v8i1.1130

Abstract

This research examines students’ understanding of intercultural communication issues through text reading using a short story entitled Channel at the Bottom of the Sea written by a Singaporean author, Stephanie Ye. A readers’ response qualitative method is used in conducting this research which uses a literary text focusing on multicultural themes. By using Martin and Nakayama’s intercultural communication concepts specifically on the four barriers in intercultural communication, this analysis examines 25 students’ response in understanding, reacting, and reflecting intercultural communication cases.  In conclusion, it can be seen that 64% students responded well enough in perceiving the issues of intercultural communication in a multicultural context. Key Word: Intercultural Communication, Literary Text, Multiculturalism, Readers’ Response, Stephanie Ye.
Pengelolaan Konten Instagram Berbahasa Inggris sebagai Sarana Promosi UMKM Grumpynurc Piantari, Lusi Lian; Muwaffaq, Thafhan; Bawarti, Era
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 1, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v1i1.3197

Abstract

Grumpynurc merupakan UMKM yang bergerak di bidang kerajinan rajutan. Selama ini, Grumpynurc menjual produknya baik secara daring maupun luring. Promosi dan pemasaran produk secara luring dilakukan melalui penjualan langsung di bazar-bazar maupun pameran-pameran. Sedangkan penjualan secara daring dilakukan melalui penjualan daring dan media sosial.  Produk rajutan yang dihasilkan oleh Grumpynurc menarik pasar yang cukup luas tidak hanya peminat dari Indonesia tetapi juga banyak yang berasal dari negara-negara lain, termasuk para ekspatriat yang bekerja di Indonesia. Situasi ini menyebabkan Grumpynurc membutuhkan sarana promosi yang dapat menjangkau berbagai kalangan peminat produknya. Kondisi pandemi, membuat Grumpynurc harus dapat memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara daring. Oleh karena itulah kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pengelolaan dan pelatihan pembuatan konten berbahasa Inggris di Instagram UMKM Grumpynurc. Pendampingan dan pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan fotografi dan videografi sederhana, pelatihan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan dalam konten Instagram, pelatihan content creator, pendampingan pembuatan profil perusahaan dan katalog elektronik. Hasil yang diperoleh adalah konten yang dapat diunggah di akun Instagram mitra. Kegiatan ini mampu meningkatkan kreativitas dan keragaman konten dilihat dari peningkatan jumlah unggahan, pengikut akun, dan interaksi dengan viewers (pertanyaan tentang produk, tawaran mengikuti bazar/event, pembelian produk, dan pembukaan kelas rajut)Kata kunci: Media Sosial, Pelatihan Bahasa Inggris, Instagram, UMKM, Promosi