Pembelajaran sains lebih berfokus pada proses menambah pengalaman pada anak-anak. Belajar SAINS dapat dilakukan dengan tujuan mengajak anak berpikir kritis. Setiap anak diharapkan mampu berperilaku mandiri dalam melakukan eksperimen. Proses belajar sains terdiri dari mengetahui warna, mencampur warna, mengetahui setiap tumbuhan, mengetahui setiap hewan, dan mengetahui setiap gejala alam yang ada di lingkungan. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas dan dibuat dalam bentuk kolaboratif dengan menggunakan model Kurt Lewin. Subjek penelitian ini adalah 9 anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan melalui metode eksperimen. Teknik pengumpulan data penelitian adalah melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan kognitif anak melalui hasil pengamatan dari pra-siklus, siklus I dan Siklus II, adapun peningkatannya yaitu pra-siklus diperoleh skor 47,70%, siklus I memperoleh skor 56,48%, dan pada siklus II memperoleh skor 81,44%. Peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar 24,96%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode eksperimen efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran IPA, hal ini dapat dilihat dari pencapaian standar keberhasilan yang digunakan, yaitu 75%.
Copyrights © 2023