Tanah memiliki sifat fisik dan teknis atau yang bisa disebut dengan physical propperties dan engineering propperties. Kondisi dan karakteristik tanah pada setiap daerah memiliki sifat yang berbeda , seperti halnya dengan tanah sedimen bendungan Leis Randudongkal kabupaten Pemalang yang bersifat problematik memiliki daya dukung tanah yang kurang baik. Penelitian yang dilakukan terhadap tanah sedimen bendungan Leis Randudongkal kabupaten Pemalang ini yaitu memvariasikan campuran tanah sedimen dengan campuran bahan aditif yang berupa aspal emulsi dan fly ash batubara. Persentase pencampuran bahan aditif sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dengan dua perbandingan bahan aditif yaitu (75% aspal emulsi + 25% fly ash) dengan perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash) dengan pengujian physical propperties dan engineering propperties. Dari pengujian yang dilakukan menunjukan persentase penambahan bahan aditif yang menunjukan karakteristik tanah meningkat yaitu sebagai berikut; pengujian berat jenis dengan persentase penambahan bahan aditif sebesar 15% dengan perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash), pengujian atteberg limit dengan meninjau indeks plastisitas terjadi pada persentase penambahan bahan aditif sebesar 5% dengan perbandingan persentase (75% aspal emulsi +25% fly ash), pengujian pemadatan tanah dengan menggunakan persentase fly ash yang lebih besar dikarenakan dengan persentase fly ash yang lebih besar menunjukan nilai kadar air optimum yang tidak terlalu besar, kemudian pengujian pengembangan tanah (swelling) menggunakan penambahan persentase bahan aditif sebesar 10% dengan persentase perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash), pada pengujian CBR menggunakan persentase penambahan bahan aditif sebesar 10% dengan persentase perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash).Kata kunci: Tanah, Optimalisasi Tanah, CBR, Swelling
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022