Penelitian ini menjelaskan tentang jaringan pesantren Musthafawiyah Purbabaru di daerah Sumatera Utara, khususnya di daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yakni meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Kota Padangsidimpuan. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, tidak kurang 40 pesantren dari 123 pesantren yang ada di daerah Tapanuli Bagian Selatan sepanjang tahun 1940-2022 memiliki hubungan keilmuan guru-murid dengan pesantren Musthafawiyah Purbabaru yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein pada 1912 yang lalu. Pesantren tertua yang didirikan oleh alumni Musthafawiyah Purbabaru nampaknya adalah pesantren NU Paringgonan yang didirikan oleh Syekh Usman Ridwan Hasibuan pada tahun 1940. Pada tahun-tahun berikutnya, yakni sejak zaman awal kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga abad modern saat ini, puluhan lembaga pendidikan pesantren kemudian secara berturut-turut didirikan oleh santri alumni pesantren Musthafawiyah Purbabaru di Tabagsel, dan ratusan lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Dari hasil penelitian di atas dapat disebutkan bahwa tradisi pesantren yang pada awalnya banyak tumbuh dan berkembang di Jawa saat ini telah berkembang luas ke berbagai daerah lain di luar Jawa, termasuk Sumatera Utara melalui berbagai pola jaringan, khususnya jaringan keilmuan guru-murid (teacher-student network).
Copyrights © 2022