Di Indonesia tindakan kekerasan semakin banyak diperbincangkan dan semakin merajalela. Banyak persoalan yang muncul yang berkaitan dengan agama, baik secara individu maupun kelompok. Konflik atas nama agama dapat menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bersama dan bertentangan dengan semboyan bangasa Indonesia yang menjadi dasar persatuan bangsa yang multikultural. Kekerasan atas nama agama bukan hanya terjadi di kota besar tetapi juga di pelosok-pelosok daerah termasuk di NTT secara khusus di Flores Timur. Pelaku kekerasan ini bukan hanya masyarakat biasa, tetapi pelaku kekerasan ini juga dilakukan oleh pelajar bahkan guru atau kepala sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana membangun sikap pengarusutamaan yang berorientasi pada anti kekerasan melalui kegiatan keagamaan SMA swasta Ile Boleng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa membangun sikap moderasi beragama yang berorientasikan pada anti kekerasan melalui kegiatan keagamaan di SMA swasta Ile Boleng belum maksimal karena masih ada siswa yang melakukan tindakan kekerasan non-fisik seperti membully, tidak saling menghormati anatrsesama, dan saling mengejek teman yang berbeda agama. Oleh sebab itu, setiap warga sekolah perlu memaknai kegiatan keagamaan itu secara baik agar kegiatan keagamaan itu mampu memberikan perubahan yang berkaitan dengan karakter warga sekolah agar terlaksananya sikap anti kekerasan.
Copyrights © 2022