ABSTRAKBudidaya anggrek yang selama ini dikenal sebagai bagian dari hobi tanaman hias, merupakanprospek yang cukup menguntungkan, harga relatif stabil dan peminatnya hampir di segala usia.Hal inilah yang menjadikan salah satu mitra kami mengoptimalkan kualitas perawatan padatanaman anggreknya. Kebun anggrek yang dikelola oleh Bapak Gede Ardika (41 tahun) berdiritahun 2016 di Desa Baturiti Tabanan Bali yang sekarang ini memiliki 3 pegawai, kebun yangdikelola terdiri dari 2 jenis kebun anggrek yaitu untuk pembibitan anggrek spesies dan anggrekhibridisasi. Kendala utama yang dihadapi oleh petani anggrek di Desa Baturiti Tabanan yaitukurangnya pengetahuan di bidang aklimatisasi pembibitan anggrek dari hasil kultur jaringananggrek hibridisasi, kurangnya pengetahuan tentang teknik pembuatan dan pengemasan pupukorganik cair siap jual. Metode yang digunakan dalam pendampingan ini yaitu pelatihan danpendampingan metode aklilmatisasi pembibitan anggrek hasil kultur jaringan dan pendampinganpembuatan produk pupuk organik cair untuk budidaya anggrek. Hasil evaluasi kegiatan yaituadanya pre-test dan post-test serta hasil produk setelah kegiatan. Hasil post-test kegiatanmenunjukan hasil adanya 25% peningkatan pengetahuan di bidang budidaya aklimatisasi danpembuatan pupuk organik, sedangkan untuk produk yakni pembibitan hasil kultur jaringanmemiliki persentase hidup 90% setelah masa tanam aklimatisasi dan adanya pemanfaatan pupukorganik cair untuk budidaya anggrek.Kata kunci: Anggrek, aklimatisasi, petani, kultur jaringan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021