Penelitian ini mengkaji tentang Pemikiran Syeikh Muda Wali Al-Khalidy dalam Pengembangan Tasawuf dan Pendidikan Islam Di Aceh. Penulisan artikel ini dilatar belakangi oleh keinginan dari penulis untuk mengetahui bagaimana Ulama Syeikh Muhammad Wali Dalam mengembangkan Tasawuf dan juga pendidikan Islam di aceh. Pemikiran tasawuf Syaikh Muhammad Waly telah banyak memengaruhi berbagai khazanah tasawuf ketika itu dan memberikan peranan yang besar dalam khazanah ilmu tasawuf di Aceh melalui beberapa karya yang telah dihasilkan dan pesantren Darussalam Al-Waliyah sebagai karya besar yang telah melahirkan ulama-ulama besar tersebar di seluruh Aceh tentunya. Jenis penelitian ini Penelitian Kepustakaan (Libarary Research) dengan metode dalam pencarian, mengumpulkan dan menganalisis sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan Penelitian Kepustakaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Syaikh Haji Muda Muhammad Waly Al-Khalidy merupakan seorang ulama besar Aceh abad XX,di lahirkan pada tahun 1917 di desa Blangporoh kecamatan Labuhan Haji, kabupaten Aceh Selatan, memiliki kekhususan dan kelebihan. Ia dengan Pesantren Darussalam Labuhan Haji telah mengantarkan pribadinya yang bukan saja sebagai pendidik, tetapi lebih dari itu, sebagai "penerang jalan" menuju Tuhan dengan Tarekat Naqsabandiyah yang dikembangkannya. Pesantren Darussalam Al-Waliyah Labuhan Haji Aceh Selatan telah melahirkan ulama-ulama besar dari dahulu sampai sekarang, bahkan rata-rata ulama besar yang ada di Aceh merupakan alumni Pesantren Darussalam Al-Waliyah ini. Kata Al-Waliyah merupakan nisbah kepada nama Syeikh Muda Waly yaitu Muhammad Waly Al-Khalidy. Syeikh Muda Waly meninggalkan 2 buah pusaka selain karangannya yaitu Pesantren Darussalam Al-Waliyah yang masih eksis sampai sekarang dan tarekat Naqsyabandiyah Al-Waliyah yang masih diamalkan sampai sekarang ini di Pesantren-Pesantren di Aceh.
Copyrights © 2023