Pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan yang efektif dan berorientasi pada mutu pendidikan memerlukan suatu komitmen yang penuh kesungguhan dalam peningkatan mutu, berjangka panjang (human investment) dan membutuhkan penggunaan peralatan dan teknik-teknik tertentu. Komitmen tersebut harus didukung oleh dedikasi yang tinggi terhadap mutu melalui penyempurnaan proses yang berkelanjutan oleh semua pihak yang terlibat yang dikenal dengan suatu manajemen strategi. Pengukuran dalam kinerja di suatu sekolah selama ini telah dilakukan hanya menggunakan perolehan nilai Ujian Nasional ataupun peringkat sekolah yang diukur dari rata-rata nilai Ujian Nasional, tingkatkan putus sekolah, serta keuangan saja. Pengukuran pada aspek lainnya, seperti pengukuran kepuasan terhadap guru serta karyawan maupun stakeholder dalam system pendidikan belum menjadi prioritas dalam pengukuran kinerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagai suatu organisasi diharapkan selalu melakukan pengukuran kinerja secara berkala. Pengukuran kinerja secara menyeluruh dapat dilakukan melalui pendekatan balanced scorecard (BSC). BSC memunculkan terobosan pengukuran kinerja dalam sektor privat. BSC suatu kerangka kerja baru mampu mengintegrasikan berbagai pengukuran yang diturunkan dari manajemen strategi dalam perusahaan. Dalam hal ini pengukuran kinerja di Sekolah Menengah Kejuruan akan sangat efektif apabila menggunakan strategi pengukuran dengan balanced score card dilihat dari 4 perspektif: keuangan, pelanggan bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas serta mutu dalam pendidikan.
Copyrights © 2023