ABSTRAK Masyarakat Bali memiliki aktivitas keagamaan, seni dan budaya yang melibatkan atau menggunakan topeng (tapel). Seiring perkembangannya, topeng-topeng yang di buat dari kayu dengan berbagai ukuran, digunakan dengan tujuan yang berbeda-beda. Selain itu, dinamika budaya topeng di Bali juga diwarnai dengan munculnya topeng-topeng ciptaan baru hasil olah kreativitas para seniman setempat. Hal ini mengisyaratkan bahwa budaya topeng Bali terus hidup dan berdegup sesuai denyut kreativitas senimannya. Penulis pada kesempatan kali ini menggunakan pendekatan secara kualitatif karena metode ini dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu dibalik fenomenayang belum diketahui oleh orang banyak. Topeng atau tapel bali pada umumnya dibuat dari kayu yang dipercaya memiliki unsur magis atau pun memiliki nilai sakral Kata kunci: Kayu Pule, Media, Topeng Bali ABSTRACT Balinese people have religious, artistic and cultural activities that involve or use masks (tapel). As it develops, masks made of wood of various sizes are used for different purposes. Apart from that, the dynamics of mask culture in Bali is also marked by the emergence of new masks created by the creativity of local artists. This indicates that Balinese mask culture continues to live and beat according to the pulse of the artist's creativity. The author on this occasion uses a qualitative approach because this method can be used to reveal and understand something behind a phenomenon that is not known by many people. Balinese masks or tapels are generally made of wood which is believed to have magical elements or has sacred values Keywords: Pule Wood, Media, Balinese Mask
Copyrights © 2023