Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karenanya tanpa interaksi tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Etnis Tionghoa dan Etnis Madura yang bermukim di Kelurahan Gedang pada awalnya adalah pendatang. Mereka bermigrasi ke daerah ini karena faktor ekonomi. Seiring berjalannya waktu etnis Tionghoa dan etnis Madura menjadi etnis yang dominan di Kelurahan Gedang. Adanya perbedaan etnis ini tidak menghalangi interaksi antar keduanya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial antara etnis Tionghoa dan etnis Madura di Kelurahan Gedang Kota Banjarmasin.Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Tionghoa dan etnis Madura memiliki paguyuban yang berfungsi sebagai alat pemersatu dan pemecah masalah, apabila terjadi pertikaian diantara mereka. Interaksi sosial antara etnis Tionghoa dan etnis Madura terjalin dalam bentuk komunikasi sosial yakni dengan selalu berusaha bercengkrama dengan tetangganya. Kerjasama di bidang ekonomi, etnis Tionghoa yang memiliki kekuatan ekonomi membuka peluang ekonomi bagi etnis Madura. Kerjasama di bidang sosial, dalam berinteraksi mereka tidak membedakan etnis dan agama, mereka saling menghargai dan saling membantu dalam kehidupan bertetangga. Etnis Tionghoa juga tidak sungkan memberikan bantuan ekonomi secara langsung kepada etnis Madura yang mengalami kesulitan di bidang ekonomi. Asimilasi juga dijadikan satu diantara interaksi sosial antar etnis Tionghoa dan etnis Madura di Kelurahan Gedang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023