Pendahuluan: Di Indonesia, persentase penyimpanan obat pada skala rumah tangga cukup besar. Masyarakat menyimpan obat untuk swamedikasi. Obat tidak dapat disimpan sembarangan karena akan mempengaruhi stabilitas obat. Selain itu, pembuangan obat dengan tidak tepat masih terjadi di masyarakat. Pembuangan obat tidak tepat dapat membahayakan lingkungan sekitar. Pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan yang benar terkait obat agar terhindar dari dampak buruk kesehatan diri maupun lingkungan. Tujuan: Mengetahui pengelolaan obat yang tidak terpakai dalam skala rumah tangga di Kecamatan Banjarmasin Timur. Metode: Jenis Penelitian adalah observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif mengunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dengan teknik purposive sampling Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu alasan utama obat tidak terpakai karena kondisi kesehatan membaik (50%), pernah menyimpan obat dirumah (84%), menyimpan didalam wadah obat khusus (60%) serta melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa obat sebanyak (90%), penataan obat dengan memisahkan obat menurut janisnya 70%, responden juga sering melakukan pembuangan obat (90%), Informasi pembuangan obat didapat dari tenaga kesehatan (50%), responden juga menyatakan obat yang sudah tidak terpakai langsung dibuang ketempat sampah (75%), dampak yang terjadi akibat pembuangan obat yaitu obat disalah gunakan (50%). Simpulan: Masyarakat Kecamatan Banjarmasin Timur dalam penglolaan obat sisa seperti penyimpana dapat dikatakan baik berdasarkan 70% responden melakukan penataan obat berdasarkan jenisnya. Sedangkan dalam pembuangan dapat dikatakan kurang baik berdasrkan 75% responden membuang obat ketempat sampah.
Copyrights © 2022