Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkan hormon gonodotropine plasenta. Perubahan hormon-hormon inilah yang menyebabkan timbulnya gejala pusing dan mual muntah terutama pada kehamilan trimester pertama. Jahe dan daun mint dapat mengurangi mual muntah karena mengandung minyak atrisi yang memblokir reflek muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan frekuensi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan permen jahe dan permen mint. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berada di BPM Ferawati Palembang pada tahun 2021. Sebelum dibarikan perlakuan, ibu hamil diberikan kuesioner untuk mengetahui frekuensi mual muntah sebelum setelah itu masing – masing kelompok diberikan perlakuan selama 7 hari kemudian diukur kembali frekuensi mual muntah setiap responden. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji indepent t-test untuk mengetahui rerata frekuensi mual muntah sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukan nilai p value 0,000 < α 0,05, artinya ada perbedaan rata-rata frekuensi mual muntah antara kelompok permen jahe dan permen mint. Dengan mean rank (1,40) pada kelompok permen jahe dan (2,50) pada kelompok permen mint. Dengan demikian kelompok pemberian permen jahe lebih efektif dibandingkan dengan pemberian permen mint.
Copyrights © 2023