Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH KOMBINASI METODE ZILGREI DAN ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF admin; Sagita Darma Sari; Erin Octaviany
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 10 No 20 (2020): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v10i20.80

Abstract

Metode zilgrei terdiri atas latihan pernafasan, gerakan maupun posisi yang dapat membuat otot panggul menjadi selaras dan persalinan dapat berjalan lancar Endorphin massage merupakan sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan yang diberikan pada wanita hamil saat menjelang persalinan. Hal ini dilakukan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Apabila metode zilgrei dan endorphin massage dikombinasikan menjadi suatu metode yang menggabungkan gerakan, perubahan posisi, latihan pernapasan, dan pijatan ringan yang dipersiapkan sejak kala I persalinan diharapkan kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk mendorong janin menuju jalan lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kombinasi Metode Zilgrei dan Endorphin Massage Terhadap Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu Inpartu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan penelitian Postest Only With Control Group Design. Hasil peneletian didapatkan Hasil uji T-Test secara komputerisasi didapatkan nilai P Value 0.003 < α (0,05) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara kombinasi metode zilgrei dan endorphin massage terhadap lama kala I fase aktif pada ibu inpartu primigravida di BPM Choirul Mala dan BPM Fauziah Hatta. Jumlah rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu bersalin pada kelompok perlakuan yaitu 183 menit (3 jam 3 menit). Jumlah rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu bersalin pada kelompok kontrol yaitu 255.70 menit (4 jam 15 menit).
ANALISIS MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 3-12 BULAN BERDASARKAN STATUS GIZI DAN PEMBERIAN ASI Indah Rahmadaniah; Rini Anggeriani; Marchatus Soleha; Sagita Darma Sari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.671

Abstract

Latar belakang : Pertumbuhan dan perkembangan anak, di tahun pertama merupakan periode yang sangat penting, periode ini merupakan kesempatan emas dan masa yang rentan terhadap pengaruh negatif, status kesehatan yang baik, asupan nutrisi yang baik dan cukup, pola pengasuhan yang benar dan stimulasi yang tepat selama periode ini sangat membantu anak untuk tumbuh dengan sehat sehingga mampu mencapai kemampuan optimalnya. Tujuan : diketahuinya motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan berdasarkan status gizi dan pemberian ASI. Metode : jenis penelitian kuantitatif bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 45 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2020 di BPM Fauziah Hatta Palembang. Data yang digunakan data sekunder dan primer melalui metode melihat catatan bidan dan wawancara. Penilaian status gizi bayi menggunakan pengukuran antopometri berdasarkan IMT/U, untuk menilai motorik kasar bayi dengan menggunakan KPSP. Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil :  Pemberian ASI pada bayi usia 3-12 bulan sebesar 80%. Status gizi bayi usia 3-6 bulan dengan kategori baik sebesar 84,4%. Motorik kasar pada bayi usia 3-12 bulan dengan kategori sesuai sebesar 84,4%. Saran: Untuk mendapatkan motorik kasar yang sesuai sebaiknya orang tua mencukupi gizi seimbang untuk bayinya, serta perlunya memberikan mainan/latihan pada anak yang dapat  merangsang motoriknya. Pemantauan perkembangan pada bayi usia 3-12 bulan sebaiknya dilakukan secara teratur minimal 3 bulan sekali, penilaian dengan menggunakan KPSP dapat dilakukan di puskesmas terdekat, sehingga orang tua dapat dengan mudah untuk mengetahui perkembangan anaknya.Kata Kunci : Pemberian ASI, Status gizi, Motorik kasar
PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD SENOPATI BANTUL Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.057 KB)

Abstract

Neonatal Mortality rate in Indonesia on 2010 were 19 per 1,000 live births. Neonatal mortality rate in the province of Yogyakarta (D.I.Y) on 2010 were 241 or 5.5 per 1,000 live births cause by death due to Low Birth Weight (LBW) of 98 cases (40.6%), followed by asphyxia in 63 cases (26%) and congenital abnormalities of 20 cases (8.2%). One of the factors that influence maternal LBW is preeclampsia, anemia. Bantul district showed the highest rate of infant mortality to incidence of LBW. Objective: to know correlation of preeclampsia and anemia with LBW. Methods: This study use an observational study with case-control desaign, using sampling tecnik with purposive sampel with sample 102 case and 102 controls. Analysis used univariate, bivariate by chi-square and multivariate used logistic regression in the = 0,05. Results: The results of chi square test p-value of 0.002, which means there is a correlation of preeclampsia and LBW and analisys showed that p-value 0.004, which means there is a significant association of anemia with LBW. Multivariate analysis showed that OR= 3.4 CI (95%) 1.646 – 7.310 on anemics and OR = 2.9 CI (95%) 1.599 – 5.295 on preeclampsia. Angka Kematian Neonatus di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) pada tahun 2010 sebesar 241 atau 5,5 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebesar 98 kasus (40,6%), disusul dengan asfiksia sebesar 63 kasus (26%) dan kelainan kongenital sebesar 20 kasus (8,2%). Salah satu faktor maternal yang mempengaruhi BBLR yaitu preeklampsia, anemia. Kabupaten Bantul menunjukkan angka tertinggi untuk kejadian kematian bayi yang disebabkan BBLR. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan antara preeklampsia dan anemia pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR. Metode penelitian ini merupakan observasional dengan desain kasus kontrol, pada sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel pada kasus 102 dan kontrol 102. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square, multivariat dengan menggunakan metode regresi logistik pada  = 0.05. Hasil penelitian: Hasil uji chi square p-value 0,002 yang berarti ada hubungan preeklampsia dengan kejadian BBLR dan hasil p-value 0,004 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian BBLR. Analisis multivariat menunjukkan nilai OR = 3,4 CI (95%) 1,646-7,310 pada ibu bersalin dengan anemia dan OR = 2,9 CI (95%) 1,599-5,295 pada ibu bersalin dengan preeklampsia.
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.087 KB)

Abstract

Prevalence of Low Birth Weight (LBW) is estimated to be 15% of all births in the world with a 3.3% -38% limit and is more common in developing or low socio-economic countries. Statistically, 90% of LBW incidence was found in developing countries and mortality 35 times more than 2,500 gram. The purpose of this study is to determine the relationship between parity and education level with the incidence of BBLR at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013. This research is an analytical survey research with cross sectional approach with population of 4616 newborns and 368 samples of newborns, taken by simple random sampling technique. The data were taken from medical record of Muhammadiyah Hospital Palembang and collected by using check list then done pengkodingan then researched. Analysis of the relationship between parity and education level with the occurrence of LBW using Chi-Square analysis with 95% confidence level with α = 0.05. The result of univariate analysis was found by high parity mother as many as 232 (63%) and low parity 136 (37%) while high education level 137 (37,2%) and low education level 231 (62,8%), and bivariate analysis result using chi-square test showed there was a relationship between parity with the occurrence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05 and there is a relationship between educational level with the incidence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05. From the results of the study suggested to health workers should increase knowledge and services in providing care in newborns with LBW so as to reduce the mortality rate of infants due to LBW. Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio – ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematian 35 kali lebih dari 2.500 gram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 4616 bayi baru lahir dan sampel sebanyak 368 Bayi baru lahir, sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan dikumpulkan dengan menggunakan check list kemudian dilakukan pengkodingan lalu diteliti. Analisis hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR menggunakan analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil analisis univariat didapatkan ibu yang paritas tinggi sebanyak 232 (63%) dan paritas rendah 136 (37%) sedangkan tingkat pendidikan tinggi 137 (37,2%) dan tingkat pendidikan rendah 231 (62,8%), dan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001< α = 0,05 dan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001 < α = 0,05. Dari hasil penelitian tersebut disarankan kepada tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pelayanan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan BBLR sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi akibat BBLR.
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI DI BPM LISMARIN PALEMBANG TAHUN 2015 Sagita DarmaSari; Ratih Purnama Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.872 KB)

Abstract

Menstrual disorders can be caused by many things. Anovulasi or do not release an egg is one of the causes of the delays experienced by women menstrual great sebafian. Other menstrual disorders causes stress, breast-feeding and use of contraceptive methodsincluding injectable contraceptives. The purpuso of this study to determine the relationship of the use of injectable contraceptives with menstrual disorders acceptor BPM Lismarini KB in Palembang in 2015.The research in analytic survey with cross sectional. Population is all acceptor KB in BPM Lismarini Palembang Tahun 2015.The number of samples in this empirically by 30 respondents. Research instruments using the methods of observation and interview techniques of univariate and bivariate data analysis using chi square test with significance level α =0,005.Research results show respondens did not KB syringe with no menstrual disorders not 4 and no menstrual disorders by 2 people. While respondens who use injecting as much as 24 KB an everything has menstrual abnormalities.Conclusions in this study there is a relationship with the use of injectable contraceptive menstrual disorders acceptor BPM lismarini kb in Palembang in 2015.advice in order to provide accurate information, especially about injecting kb acceptors. Gangguan Menstruasi dapat disebabkan oleh banyak hal. Anovulasi atau tidak melepaskan telur merupakan salah satu penyebab dari keterlambatan menstruasi sebagian besar dialami wanita. Peyebab gangguan menstruasi lainnya yaitu stres, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi termasuk kontrasepsi suntik (Ummushofiyya, 2011). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor Di BPM Lismarini Palembang Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan Cross Sectional.Populasi adalah semua akseptor KB Di BPM Lismarini Palembang Tahun 2015.Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara dengan tehnik analisa data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan α =0,05.Hasil penelitian menunjukan responden tidak menggunakan KB suntik dengan ada gangguan menstruasi sebanyak 6 dan ada gangguan menstruasi sebanyak 2.Sedangkan responden menggunakan KB suntik sebanyak 24 dan semuanya mengalami gangguan menstruasi.Kesimpulan pada penelitian ini terdapat Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Di BPM Lismarini Palembang Tahun 2015.Saran agar memberikan informasi yang akurat terutama tentang KB pada akseptor Kb suntik.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DI RUMAH BERSALINCITRA PALEMBANG TAHUN 2016 Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.449 KB)

Abstract

The 17 targets SDG's (Sustainable Development Goal’s) to be achieved the 2030 one of them on 3th target, the target of the national health system in which the government guarantees a healthy life and encourage prosperity for all people of all ages with a target at 2030 AKI at 70 per 100,000 KH and AKB at 12 per 1000 KH. AKI in the city of Palembang in 2014 as much at 12 per 29.235 KH, it’s causes are hemorrhage (41.7%), pulmonary embolism (1 case), suspected cardiogenic shock (1 case), eclampsia (1 case), hypertension in pregnancy (1 case). Highest cause of bleeding. This study purpose to determine the Effect of Massage Oxytocin to Utrine Involution on Maternal Postpartum with a normal delivery. This research was conducted in Citra Maternity Hospital in 2016. The method used experiment quasi with two group post test. Samples are postpartum mothers were divided into 2 groups: intervention group (which given massage oxytocin) and the control group (not given a massage oxytocin). High fundus measured after giving a massage on the 7th day post partum. Data analyzed using statistical analysis of test T-test unpaired. Research results show the value P Value (0.000) which is smaller than α (<0.05) in this case shows that there is a significant influence on the process of involution of the uterus to women given oxytocin massage with mothers who are not given a massage oxytocin. Adapun 17 target SDG’s(Sustainable Development Goal’s)yang harus dicapai pada tahun 2030 salah satunya pada target ke 3 yakni target sistem kesehatan nasional dimana pemerintah menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan menargetkan pada tahun 2030 AKI sebesar 70 per 100.000 KH dan AKB sebesar 12 per 1000 KH. AKI di Kota Palembang pada tahun 2014 sebanyak 12 per 29.235 KH penyebabnya yaitu perdarahan (41,7%), emboli paru (1 kasus), suspek syok kardiogenik (1 kasus), eklamsia (1 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1 kasus). Penyebab tertinggi yaitu perdarahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu masa nifas dengan persalinan normal.Penelitian ini dilakukan di RB Citra Palembang Tahun 2016.Metode yang digunakan, yaitu experiment quasi dengan two group post test. Sampel adalah ibu nifas yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi (yang di beri pijat oksitosin) dan kelompok kontrol (tidak di beri pijat oksitosin). Tinggi fundus uteri diukur setelah pemberian pijatan pada hari ke 7 masanifas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji T-Test yang tidak berpasangan.Hasil Penelitian menunjukan nilai P Value (0.000) lebih kecil dari α (<0.05).Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada proses involusi uterus antara ibu yang di beri pijat oksitosin dengan ibu yang tidak di beri pijat oksitosin.
HUBUNGAN INFEKSI CACING DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GANDUS TAHUN 2016 Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.805 KB)

Abstract

Anemia in pregnant women is where the state of the body that contain hemoglobin less than 11 g/dl were caused by deficiency of iron, folic acid, mineral and vitamins such as vitamin B12, vitamin C and the presence of chronic diseases such as pulmonary tuberculosis, intestinal worm, and malaria. This study aims to determine the relationship worm infection with anemia in pregnant women at Puskesmas Gandus 2016. This research is a observational analytic study using a cross-sectional approach. The number of samples in this study were 30 pregnant women who come to Puskesmas Gandus, sampling accidental sampling. This study uses data analysis chi squre. The results showed that there were 9 people (30 %) who are anemic , 21 people (70 %) who did not have anemia, 8 (26,7%) who experienced positive worm infections, 22 (73,3%) were negative worm infection, there are 7 people (23,3%) who experienced positive anemia and worm infections, 2 (6,7%) who experienced negative anemia and worm infections, 20 (66,7%) who did not have anemia and negative worm infection, 1 (3,3%) who did not have anemia and positive worm infections. The results of chi square test with 95% confidence level and significance level ( α ) = 0,05, P Value 0,00 is obtained directing that there was a significant association between helminth infection with the incidence of anemia in pregnant women . Anemia pada ibu hamil adalah keadaan tubuh yang mengandung hemoglobin kurang dari 11 gr% yang disebabkan karena kekurangan zat besi, asam folat, kekurangan mineral dan vitamin seperti vitamin B12, vitamin C dan adanya penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Gandus tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 ibu hamil yang datang ke Puskesmas Gandus, pengambilan sampel secara accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisa data chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 9 orang (30%) yang mengalami anemia, 21 orang (70%) yang tidak mengalami anemia, 8 orang (26,7%) yang mengalami positif infeksi cacing, 22 orang (73,3%) yang negatif infeksi cacing, ada 7 orang (23,3%) yang mengalami anemia dan positif infeksi cacing, 2 orang (6,7%) yang mengalami anemia dan negatif infeksi cacing, 20 orang (66,7%) yang tidak mengalami anemia dan negatif infeksi cacing, 1 orang (3,3%) yang tidak mengalami anemia dan positif infeksi cacing. Hasil uji statistik chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan (= 0,05, didapatkan P Value 0,00 yaitu menujukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara infeksi cacing dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI HAPPY BABY SPA PALEMBANG Sagita Darmasari; Apriyanti Aini
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.116 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.134

Abstract

Baby spa adalah salah satu fisioterapi pada bayi dan dapat merangsang gerakan motorik bayi. Manfaat baby SPA ini dapat memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar sehingga membuat kualitas tidur bayi menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Baby Spa Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi di Happy Baby Spa Palembang Tahun 2019. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik, pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 22 orang, data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berkas-bekas di Happy Baby Spa. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ-value 0,000 < ɑ (0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. Diharapkan dapat memberikan informasi khususnya kepada para bidan untuk lebih memfokuskan tumbuh kembang bayi melalui baby spa. Baby Spa is one of physiotherapy to baby and it can stimulates baby movements. The benefits of baby spa is give feeling calm, comfortable and fresh so that makes the baby’s sleep quality better. The purpose of this study was to determine the relationship between baby spa and enhancement of baby’s weight in 2019 Happy Baby Spa Palembang. The method uses in this study was to uses descriptive analytical design, collecting samples using purposive sampling, totaling 22 people respondent, data was used is secondary data obtains from files in Happy Baby Spa. The results showed a ρ-value of 0,000 <ɑ (0,05) which means there is a significant relationship between Baby Spa Against Ehancement of Baby’s Weight. It is expected that giving information especially midwives to focus more on the growth and development of babies through a baby spa.
Effectiveness of the combination of marmet technique and oxytocin massage against the breast milk production of mother postpartum Sagita Darmasari; Eryani Putri; Indah Rahmadaniah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.19 KB) | DOI: 10.32539/JKK.V6I3.9435

Abstract

According to UNICEF improper Behaviourand less of knowledge contributed to the death of  a child, one of them, namely the mothers do not realize the importance of breast feeding. According to Basic Medical Research percentage of breastfeeding pattern <1 hourin 2010 i.e. 29,3% and increased to 34,5% in 2013. The breastfeeding patterns 1-6 the first hour of the in 2010 as many as 40,7% and decreased to 35,2% in 2013. A few methods to help improve the ASI production such as oxytocin massage methods, marmet technique, warm compresses, massase rolling (back), breast care, and methods of SEMOS (Stimulation of Endorphin Massage, Oxytocin and Suggestive). This research aimed to know the effectiveness combination of the mermet technique and oxytocin message against the breast milk production of  mothers postpartum. This research used quasi alphabets experiment withpost testmenthods only with control group design. The results of using independent T-bivariat test obtained p value 0,007 < ? (0,05) which means therewas a significant influence between breast milk production of mother postpartum group intervene the breastmilk production of mother postpartum with control group with an average of breast milk production of 30 respondents were  divided into two groups that was 15 respondents of the intervention group obtained 1,113cc whereas 15 respondents of control group obtained 0,547cc. The combination of the marmet technique and oxytocin massage and was effective to stimulatehormone prolactin spending that would stimulate the cells of the alveoli and contain myoepithelial for breast milk  Production of mothers postpartum process on the first days after birth..
Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Test Inspeksi Visual Asetat (IVA) terhadap Perilaku Untuk Melakukan Test IVA Sagita Darma Sari; Anggi
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 5 No. 2 (2020): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.222 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v5i2.69

Abstract

Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak di derita wanita, penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV).Faktor penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks pada wanita adalah akibat rendahnya cakupan deteksi kanker serviks diantaranya adalah test PAP smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) perilaku juga menjadi faktor penghambat WUS untuk melakuakn deteksi dini kanker servis dan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, peran kader dan dukungan keluarga.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (wus) tentang test inspeksi visual asetat (IVA) terhadap perilaku untuk melakukan test iva. Metode penelitian ini menggunakan Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Hasil penelitian ini terdapat 45 responden dengan persentase 45.9% yang mempunyai tingkat pengetahuan baik, Namun lain halnya dengan hasil penelitian pada perilaku wanita usia subur terhadap test IVA yang menunjukan bahwa dari 98 responden tidak ada yang pernah melakukan test IVA dengan persentase 100%.