Kehidupan orang percaya di muka bumi tidak lepas dari krisis kehidupan yang datang silih berganti. Salah satu solusi bagi seseorang yang sedang mengalami krisis adalah katarsis. Dari beragam bentuk katarsis yang bisa dilakukan, salah satu yang efektif dan konstruktif adalah doa. Mazmur 142, yang merupakan doa Daud di tengah krisis, merupakan salah satu contoh katarsis yang dicirikan dengan adanya self-disclosure  (keterbukaan). Ancaman penangkapan bahkan pembunuhan dari Saul terhadap Daud, memaksanya bersembunyi di gua. Di tempat tersebut, Daud mencurahkan segala yang tertampung dalam hati dan pikirannya. Melalui pendekatan biblika dan psikologi agama, dengan metode hermeneutika genre puisi dan analisis dokumen pribadi, diperoleh fakta bahwa doa yang disuarakan dalam Mazmur 142 mengandung unsur self-disclosure  yang meliputi pengungkapan perasaan (ay. 3), situasi (ay. 4), kesendirian (ay. 5), keyakinan (ay. 6), keterbatasan (ay. 7), dan keinginan (ay. 8). Keenam hal ini diperoleh melalui struktur Mazmur 142 yang kemudian dipahami sebagai bentuk self-disclosure dalam perspektif psikologi agama. Hasil penelitian ini dapat menjadi pola yang bisa diterapkan ketika orang percaya mengalami krisis dalam hidupnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022