Pendahuluan: Biomarker untuk melihat terjadinya stress oksidatif akibat proses peroksida lipid yang berlebihan yaitu peningkatan kadar MDA. Untuk menghambat agar stress oksidatif tidak terjadi maka kita harus meningkatkan antioksidan didalam tubuh. Salah satu bahan makanan yang mengandung antioksidan yaitu kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kitosan terhadap kadar Malondialdehid (MDA) pada ovarium tikus yang terpapar timbal asetat (Pb). Metode: Sampel dipilih secara acak sebanyak 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) betina Galur Wistar. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5 ekor. 4 dari 5 kelompok diberi timbal asetat sebanyak 175 mg/Kg/BB. Kelompok P1, P2 dan diberi kitosan yang dicairkan dengan asam asetat 2% sebanyak 16, 32 dan 64 mg/Kg/BB. Aklimatisasi dilakukan 7 hari, lalu diberi perlakuan selama 30 hari. Tikus di swab vagina. Jika tikus masuk pada fase proestrus maka dilakukan pembedahan untuk mengambil ovarium kanan. Ovarium diperiksa dengan metode spektrofotometri dengan menggunakan Kid MDAANWLSSTM Malondialdehyd Assay, Product NWK-MDA01. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan LSD (Least Significant Different). Hasil dan Pembahasan: menunjukan kelompok perlakuan yang diberikan kitosan berbagai dosis memiliki perbedaan kadar MDA yangberbeda signifikan dengan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan: Pemberian kitosan dapat memulihkan kadar MDA pada ovarium tikus galur wistar (Rattus norvegicus) betina yang terpapar timbal asetat (Pb).
Copyrights © 2023