Angka stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen. Angka ini termasuk kategori tinggi bila dibandingkan dengan standart WHO dimana angka stunting tidak lebih dari 20 %. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empiric. Kader juga diharapkan dapat berperan aktif dan mampu menjadi sumber informasi serta pemberi dukungan dan mejadi motivator bagi masyarakat kesehatan, namun selama pandemic Covid-19 kegiatan posyandu sementara dihentikan sedangkan balita harus tetap dipantau pertumbuhannya, oleh karena itu diperlukan peran aktif kader dalam menyiasati kegiatan posyandu di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Pre-Experimental Design dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik analisa data menggunakan uji normalitas data, analisis univariat, dan analisis bivariate menggunakan uji Paired T Test. Nilai pre test diperoleh rata-rata mean sebesar 56,15, sedangkan untuk nilai post test diperoleh nilai rata-rata sebesar 89,12. Hasil uji Paired T Test diperoleh nilai p 0,000. Ada perbedaan rata-rata antara nilai pre test dengan post test yang artinya ada pengaruh pelatihan kader posyandu balita dalam meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada kader posyandu balita di Karangklesem.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021