Terjadinya kenaikan penularan kasus Covid-19 yang kedua kalinya (second wave), yaitu periode pertama pada bulan Januari 2021, jumlah kasus mingguan mencapai 89.902 kasus, periode kedua bulan Juni 2021 mencapai 125.396 kasus. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan ruang perawatan pasien Covid-19 meningkat tapi tidak diimbangi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang cukup. Dampak jumlah rawat inap pasien covid-19 yang kurang mengakibatkan terjadinya penolakan terhadap pasien di beberapa fasilitas kesehatan penyedia layanan sehingga mendorong masyarakat untuk melaksanakan isolasi secara mandiri di rumah. Tujuan penelitian mengetahui gambaran tentang pengetahuan isolasi mandiri, mengetahui gambaran tentang pelaksanaan isolasi mandiri, dan mengetahui korelasi antara pengetahuan tentang isolasi mandiri dan pelaksanaan isolasi mandiri pada pasien Covid-19. Metode penelitian jenis penelitian deskripsi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah orang yang terkonfirmasi Covid-19 dan melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Teknik Sampel menggunakan Snowball sampling, sampel penelitian sebesar 59 responden. Analisi univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Rank-Spearman. Hasil penelitian sebagaian besar pengetahuan responden tentang isolasi mandiri baik (86%). Sebagain besar responden melaksanakan isolasi mandiri di rumah kurang baik (73%). Korelasi antara pengetahuan respoden tentang isolasi dengan pelaksanaan isolasi mandiri di rumah adalah tidak signifikan (P value =0.326).
Copyrights © 2021