Di Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beban penyakit tidak menular meningkat di semua provinsi di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2017. Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular antara lain dipengaruhi oleh faktor perubahan lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, tehnologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat penyakit tidak menular sejalan dengan meningkatnya resiko yang meliputi : kenaikan tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh / obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan alkohol. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 55 responden yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa ceklist. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : berdasarkan faktor risiko dari indeks massa tubuh ada 29% responden termasuk dalam kategori obesitas, faktor risiko lingkar perut ada 47% responden dengan lingkar perut yang lebih dari normal, faktor risiko tekanan darah ada 37% termasuk dalam kategori pra hipertensi, faktor risiko kadar glukosa darah ada 2% termasuk kelompok diabetes, dan faktor risiko kadar kolesterol total ada 5% termasuk kategori tinggi. Ada sebagian warga yang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular, yaitu obesitas, lingkar perut lebih dari normal, tekanan darah yang tinggi, kadar glukosa darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi. Diharapkan warga beserta tokoh masyarakat dan kader berperan serta aktif dalam kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kesehatan yang berbasis masyarakat guna mendeteksi dni adanya penyakit tidak menular.
Copyrights © 2023