Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Drop Out Pengobatan Hiv Pada Ibu Berdasarkan Stigma Di Kabupaten Banyumas Dyah Fajarsari; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.091 KB)

Abstract

Drop out pengobatan hiv pada ibu berdasarkan Stigma di kabupaten banyumas. Pengobatan jangka panjang adalah hal yang biasa pada setiap penyakit kronis, termasuk HIV-AIDS, pengobatan termasuk pemberian obat antiretroviral (ARV), profilaksis, atau pengobatan untuk infeksi oportunistik. Kepatuhan terapi adalah hal yang paling penting dalam menekan replikasi HIV dan menghindari terjadinya resistensi. Wanita yang terinfeksi virus ini harus menghadapi tantangan dan ancaman HIV seperti vonis dokter tentang positif HIV, stigma masyarakat, tes HIV, masalah penanganan, kemiskinan, dan peran jenis kelamin ketika harus membesarkan anaknya. Hal-hal terkait stigma masyarakat menjadikannya tekanan yang luar biasa bagi penderita. Perasaan tertekan, cemas dan tegang merupakan bagian dari stress. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang stigma pada ibu yang mengalami Drop Out Pengobatan HIV pada di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, cara pengumpulan data metode wawancara mendalam (indepth interview). Informan adalah ibu yang drop out dalam pengobatan HIV sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari ke 5 informan, 3 diantaranya mendapakan perlakuan yang tidak menyenangkan dan 2 tidak mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan karena tidak ada yang mengetahui statusnya. Tetapi semua informan mengatakan takut dan khawatir terhadap stigma yang ada di masyarakat. Saran: Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat mengenai HIV dan AIDS
Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Menular Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Yuli Trisnawati; Dyah Fajarsari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.438 KB)

Abstract

Hubungan pengetahuan tentang penyakit menular dengan perilaku hidup bersih dan sehat . Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Secara umum telah terjadi penurunan angka kesakitan di Indonesia, namun beberapa penyakit menular terutama HIV dan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar. Beberapa penyakit menular lain seperti Filariasis, Kusta, dan Frambusia menunjukkan kecenderungan meningkat kembali dan penyakit Pes masih terdapat di sejumlah daerah. Kalangan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa determinan utama dari derajat kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi lingkungan, adalah perilaku masyarakat. Tujuan Penelitian : penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyakit menular, gambaran perilaku PHBS, dan hubungan antara pengetahuan dan perilaku PHBS. Jenis penelitian : penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 50 dengan teknik pengambilan accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian : Sebagian besar (58%) pengetahuan responden tentang penyakit menular adalah baik, Sebagian besar perilaku (94%) PHBS responden baik, dan Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang penyakit menular dengan perilaku PHBS. p-value = 0,565.
Studi Deskriptif Perilaku Bidan Dalam Penggunaan APD Saat Pertolongan Persalinan Selama Pandemi Covid-19 Artathi Eka Suryandari; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.063 KB)

Abstract

POGI memberikan rekomendasi dalam penanganan persalinan selama masa pandemi Covid-19 harus dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas, bidan, dan rumah sakit dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) minimal sesuai level 2. Mulai bulan Mei di beberapa fasilitas kesehatan wilayah kabupaten Banyumas sudah menggunakan delivery chamber untuk mencegah penularan pada ibu, bayi, dan tenaga kesehatan. Hal ini karena 13,7% ibu hamil tanpa gejala bisa menunjukkan hasil positif Covid-19 dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku bidan dalam penggunaan APD saat menolong persalinan selama pandemi Covid-19 dan mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Jenis penelitan ini adalah deskriptif, dengan teknik random sampling menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui link google form mulai 10 April sampai dengan 10 Mei 2020. Populasi penelitan adalah bidan yang bekerja di fasilitas kesehatan wilayah kabupaten Banyumas, jumlah sampel penelitian ini adalah 56 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas bidan mengenakan tutup kepala, pelindung mata, masker medis, handscoon, dan sepatu bot. Hanya 30,4% responden mengenakan hazmat pada saat pertolongan persalinan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum semua bidan menggunakan APD sesuai standar level 2 pada saat pertolongan persalinan selama masa pandemi Covid-19.
Hubungan Riwayat Penyakit Penyerta Dan Status Gizi Ibu Selama Hamil Dengan Berat Badan Lahir Rendah Yuli Trisnawati; Artathi Eka Suryandari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.91 KB)

Abstract

Salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB) adalah berat badan lahir rendah (BBLR). Status kesehatan reproduksi yang mempengaruhi terjadinya BBLR yaitu status gizi ibu, infeksi, penyakit dan komplikasi selama kehamilan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit dan status gizi selama hamil dengan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data primer menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang periksa di Puskesmas Wanareja sejumlah 144. Sampel berupa accidental sampling sejumlah 96. Analisa menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 48 % responden memiliki riwayat penyakit penyerta selama hamil. dan ada 13,5 % responden yang masih memiliki status gizi KEK (kekurangan Energi Protein). Hasil penelitian juga menunjukan bahwa masih ada 12,5% bayi yang lahir dengan kondisi BBLR. Berdasarkan analisa bivariat ada hubungan antara riwayat penyakit selama hamil dengan BBLR (p-value 0,000) dan ada hubungan antara status gizi selama hamil dengan BBLR (p-value 0,000). Terdapat hubungan antara riwayat penyakit dan status gizi selama hamil dengan BBLR.
Identifikasi Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penyalahgunaan NAPZA pada Siswa SMK di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2021 Gia Budi Satwanto; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.165 KB)

Abstract

Permasalahan remaja yang paling banyak yaitu seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA. NAPZA merupakan zat kimiawi yang dimasukan ke dalam tubuh manusia baik dengan diminum, dihirup maupun disuntikan ke tubuh. Berdasarkan data badan narkotika nasional (BNN) tahun 2020, Provinsi Jawa Tengah menduduki peringkat ke 9 dalam kasus tindak pidana narkoba. Pada tahun 2020 terdapat 1.785 kasus tindak pindana narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku penyalahagunaan NAPZA pada siswa sekolah menengah kejuruan di Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas tahun 2021. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 42 siswa yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisis dengan prosentase pada setiap variabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang NAPZA adalah cukup baik (59%), sikap remaja yang tidak mendukung penyalahgunaan NAPZA (48%) dan Perilaku remaja yang tidak beresiko melakukan penyalahgunaan NAPZA adalah 64%.Sebagian besar pengetahuan remaja dalah cukup baik, sikap remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA adalah tidak mendukung, dan perilaku remaja sebagian besar tidak beresiko terhadap penyalahgunaan NAPZA.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penyalahgunaan NAPZA Pada Siswa SMK Di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Yuli Trisnawati; Gia Budi Satwanto
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.749 KB)

Abstract

NAPZA merupakan persoalan yang sangat kompleks dan masih menjadi perhatian dunia dan Indonesia pada khususnya. United nations office on drugs and crime (UNODC, 2018) menyatakan bahwa ada 275 juta jiwa (5,6%) penduduk di dunia dengan rentang usia 15 – 64 tahun yang mengkonsumsi Napza. Narkotika dan psikotropika merupakan obat yang berfungsi menurunkan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Remaja pengguna NAPZA yang sudah mencapai adiksi akan kehilangan control terhadapa dirinya dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA pada siswa sekolah menengah kejuruan di Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 42 siswa yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku penyalahgunaan NAPZA (p value= 0.345 > α = 0,05), tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku penyalagunaan NAPZA (p value= 1,000 > α = 0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan dan perilaku penyalagunaan NAPZA (p-value = 0.02 < α = 0,05).
Gambaran Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Di Posbindu Beras Selawe RW 05 Kelurahan Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas Yuli Trisnawati; Tri Anasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.046 KB)

Abstract

Di Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beban penyakit tidak menular meningkat di semua provinsi di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2017. Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular antara lain dipengaruhi oleh faktor perubahan lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, tehnologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat penyakit tidak menular sejalan dengan meningkatnya resiko yang meliputi : kenaikan tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh / obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan alkohol. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 55 responden yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa ceklist. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : berdasarkan faktor risiko dari indeks massa tubuh ada 29% responden termasuk dalam kategori obesitas, faktor risiko lingkar perut ada 47% responden dengan lingkar perut yang lebih dari normal, faktor risiko tekanan darah ada 37% termasuk dalam kategori pra hipertensi, faktor risiko kadar glukosa darah ada 2% termasuk kelompok diabetes, dan faktor risiko kadar kolesterol total ada 5% termasuk kategori tinggi. Ada sebagian warga yang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular, yaitu obesitas, lingkar perut lebih dari normal, tekanan darah yang tinggi, kadar glukosa darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi. Diharapkan warga beserta tokoh masyarakat dan kader berperan serta aktif dalam kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kesehatan yang berbasis masyarakat guna mendeteksi dni adanya penyakit tidak menular.
Hubungan Pengetahuan Tentang K3 Dan Kepatuhan Terhadap Prosedur Dengan Risiko Bahaya Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Petugas Pemadam Kebakaran Di Kabupaten Purbalingga Tri Anasari; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran serta usaha agar terjaminnya kesempurnaan baik fisik dan mental kerja karyawan pada umumnya dan juga budaya menuju makmur serta adil. Pemadam kebakaran ialah pekerjaan dengan risiko tinggi berupa luka-luka dan penyakit akibat kerja yang kemudian dapat mengakibatkan cacat dan kematian. Data Dinas Pemadam Kebakaran di Kabupaten Purbalingga angka kecelakaan kerja pada tahun 2019 sampai 2022 terdapat 45 kasus kecelakaan kerja. Faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko bahaya K3 antara lain faktor manusia yang terdiri dari umur, masa kerja, sikap kerja, pengetahuan tentang K3, penggunaan APD, kepatuhan terhadap prosedur, kejadian kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang K3 dan kepatuhan terhadap prosedur dengan risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar reponden mempunyai risiko bahaya sedang sebanyak 38 (72%), sebagian besar patuh terhadap prosedur sebanyak 31 (62%), sebagian besar pengetahuan responden baik sebanyak 34 (68%) dan ada hubungan pengetahuan tentang K3 dan kepatuhan terhadap prosedur dengan risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Purbalingga dengan p-value: 0,000.