Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tri Anasari; Ika Pantiawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.839 KB)

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dilakukan diberbagai tatanan, yaitu tatanan tempat kerja, pelayanan kesehatan, tempat umum dan tatanan rumah tangga. PHBS tatanan rumah tangga yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2018 persentase rumah tangga yang dipantau sebesar 42,70%, menurun bila dibandingkan tahun 2017 yaitu 42,99%. Rumah tangga sehat yaitu rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna tahun 2018 telah mencapai 77,98%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pendidikan, pengetahuan tentang penyakit menular dan sarana prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah kepala keluarga di Desa Gambarsari, Kecamatan Toyareka, Kabupaten Purbalingga. Sampelnya sebanyak 50 orang dan tehnik pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga mempunyai pendidikan rendah, pengetahuan tinggi, sarana prasaran baik dan perilaku hidup bersih dan sehatnya baik. Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan dan sarana prasaran dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan p-value = 0,042, 0,008 dan 0,018. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan dan sarana prasaran dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dan Teman Yang Merokok Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Mukti Nurahmah; Tri Anasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.209 KB)

Abstract

Merokok merupakan suatu kebisaan yang merugikan bagi kesehatan. Rokok diketahui banyak mengandung racun/bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan perokok aktif terbanyak di dunia. Perilaku seseorang dipengaruhi antara lain pengetahuan dan teman sebaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan teman yang merokok dengan perilaku merokok pada remaja di SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng Kabupaten Banyumas tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 119 orang, dengan sampel 92 orang yang dipilih dengan pendekatan Simple Random Sampling. Metode statistik menggunakan Analisis Bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian yaitu responden yang merokok sebanyak 51 orang (55,4%), pengetahuan responden sebagian besar kurang baik (38,0%), sebagian besar teman yang merokok (62,0%). Variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja adalah pengetahuan (p=0,034) dan teman yang merokok (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor pengetahuan dan teman yang merokok terhadap perilaku merokok remaja
Hubungan Riwayat Hipertensi dan Jarak Kelahiran dengan Kejadian Stunting Tri Anasari; Artathi Eka Suryandari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.563 KB)

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Puskesmas Sumbang II terdapat 1.982 dengan balita stunting sebanyak (23,3%) dengan kategori balita sangat pendek sebanyak (18%) dan balita pendek sebanyak (82%) balita. Dampak jangka panjang pada anak stunting adalah ganguan kognitif, kesulitan belajar dan beresiko tiggi terkena penyakit degenratif. Penyebab stunting dari berbagai faktor salah satunya faktor maternal. Faktor maternal diantaranya riwayat hipertensi dan jarak kelahiran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat hipertensi dan jarak kelahiran dengan kejadian stunting. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi sebanyak 684 orang, dengan sampel 68 orang yang dipilih dengan pendekatan simple random sampling. Metode statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: sebagian besar responden tidak mempunyai riwayat hipertensi dan jarak kelahiran tidak berisiko, ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian stunting (p-value=0,015) dan ada hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian stunting (p-value=0,029). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara riwayat hipertensi dan jarak kelahiran dengan kejadian stunting di Puskesmas Sumbang II, Kabupaten Banyumas.
Gambaran Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Di Posbindu Beras Selawe RW 05 Kelurahan Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas Yuli Trisnawati; Tri Anasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.046 KB)

Abstract

Di Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beban penyakit tidak menular meningkat di semua provinsi di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2017. Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular antara lain dipengaruhi oleh faktor perubahan lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, tehnologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat penyakit tidak menular sejalan dengan meningkatnya resiko yang meliputi : kenaikan tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh / obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan alkohol. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 55 responden yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa ceklist. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : berdasarkan faktor risiko dari indeks massa tubuh ada 29% responden termasuk dalam kategori obesitas, faktor risiko lingkar perut ada 47% responden dengan lingkar perut yang lebih dari normal, faktor risiko tekanan darah ada 37% termasuk dalam kategori pra hipertensi, faktor risiko kadar glukosa darah ada 2% termasuk kelompok diabetes, dan faktor risiko kadar kolesterol total ada 5% termasuk kategori tinggi. Ada sebagian warga yang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular, yaitu obesitas, lingkar perut lebih dari normal, tekanan darah yang tinggi, kadar glukosa darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi. Diharapkan warga beserta tokoh masyarakat dan kader berperan serta aktif dalam kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kesehatan yang berbasis masyarakat guna mendeteksi dni adanya penyakit tidak menular.
Hubungan Pengetahuan Tentang K3 Dan Kepatuhan Terhadap Prosedur Dengan Risiko Bahaya Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Petugas Pemadam Kebakaran Di Kabupaten Purbalingga Tri Anasari; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran serta usaha agar terjaminnya kesempurnaan baik fisik dan mental kerja karyawan pada umumnya dan juga budaya menuju makmur serta adil. Pemadam kebakaran ialah pekerjaan dengan risiko tinggi berupa luka-luka dan penyakit akibat kerja yang kemudian dapat mengakibatkan cacat dan kematian. Data Dinas Pemadam Kebakaran di Kabupaten Purbalingga angka kecelakaan kerja pada tahun 2019 sampai 2022 terdapat 45 kasus kecelakaan kerja. Faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko bahaya K3 antara lain faktor manusia yang terdiri dari umur, masa kerja, sikap kerja, pengetahuan tentang K3, penggunaan APD, kepatuhan terhadap prosedur, kejadian kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang K3 dan kepatuhan terhadap prosedur dengan risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar reponden mempunyai risiko bahaya sedang sebanyak 38 (72%), sebagian besar patuh terhadap prosedur sebanyak 31 (62%), sebagian besar pengetahuan responden baik sebanyak 34 (68%) dan ada hubungan pengetahuan tentang K3 dan kepatuhan terhadap prosedur dengan risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Purbalingga dengan p-value: 0,000.