Guru sekolah inklusif rentan mengalami stres terkait pekerjaan, yang dapat menimbulkan burnout. Burnout berdampak negatif pada performa guru maupun pencapaian akademis dan sosial siswa. Penelitian sebelumnya mengajukan self-compassion sebagai pencegah burnout. Penelitian ini menguji korelasi antara self-compassion dengan burnout pada guru SD inklusif menggunakan Self-Compassion Scale dan Maslach Burnout Inventory-Educators Survey. 170 guru kelas dan pendamping SD inklusif direkrut dengan metode purposive dan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui google form dan kuesioner paper-and-pencil di SD inklusif di Jakarta, Depok, Bogor. Pearson correlation digunakan untuk menganalisis korelasi antara self-compassion dengan burnout. Sesuai hipotesis, self-compassion berhubungan signifikan dengan dimensi burnout, yaitu hubungan negatif dengan kelelahan emosional dan depersonalisasi, serta hubungan positif dengan pencapaian personal. Penemuan mengindikasikan self-compassion sebagai pelindung terhadap burnout pada guru SD inklusif. Dengan demikian, penting bagi guru sekolah inklusif untuk mengembangkan self-compassion untuk mengantisipasi burnout. Limitasi dan saran penelitian didiskusikan lebih lanjut.
Copyrights © 2023